Masrur dalam sambutan penutup menyampaikan bahwa Tapak Suci sebagai salah satu simbol yang menggambarkan sebuah kekuatan jasmani dan menghantarkan kepada kesehatan rohani.
“Sebagaimana kita tahu bersama bahwasanya akal yang sehat terdapat jiwa yang kuat, dan kader-kader tapak suci dengan kegiatan silatnya mengantarkan jiwa kuat sehingga akalnya pun ikut sehat,” ucap Masrur.
Lanjut Masrur menguraikan dalam kepemimpinan amal usaha sangat diperlukan akal dan jiwa yang sehat.
“Sebagai pemimpin amal usaha sangat dibutuhkan kondisi fisik dan psikis yang sehat kemudian kemandirian ekonomi. Pimpinan amal usaha senantiasa akan dihadapkan dengan segala dinamika dan tantangan maka diperlukan Kesehatan yang bugar dan kader dari Tapak Suci tentu bisa menjadi bagian dari pimpinan amal usaha,” ujar Ketua PWM Sulut.
Penutupan final Liga Tapak suci ini menghadirkan juga Wali Kota Kota Kotamobagu yang pada kesempatan ini diwakilkan oleh Asisten Satu Setda Kota Kotamobagu Nasli Paputungan, SE. Setda Kota Kotamobagu ikut menyerahkan medali dan piala bagi mereka yang juara dan sekaligus memberikan sambutan penutup.
Final Liga Tapak suci ini mempertandingkan 149 peserta yang terdiri atas 19 kontingen dengan perwakilan 5 daerah yakni Manado, Kotamobagu, Bitung, Bolmut, dan Bolsel.
Adapun yang menjadi juara Umum 1 Piala PWM Sulut dari Tapak Suci Banjer Manado, Juara Umum 2 Piala PDM Kotamobagu dari K-Tim Kalasey, dan Juara Umum 3 Piala Masrur Business Center (MBC) Manado dari Tapak Suci Kotamobagu.
Editor : Subhan Sabu