JAKARTA, iNews.id - Pacaran beda agama? Bagaimana menjalaninya, dan apa saja yang harus dilakukan agar hubungan tetap harmonis? Hal ini sering muncul dalam pikiran setiap orang yang berbeda latar belakang keyakinan dalam menjalin hubungan atau pacaran.
Sebenarnya, ada tips pacaran beda agama yang mudah ditemukan di internet. Namun, dari sekian banyak tips tersebut, belum tentu sesuai dengan apa yang sedang Anda alami saat ini.
Dilansir dari Insider, tentukan aturan kamu sendiri dan budaya kohesif untuk hubunganmu terlebih dahulu. Hal ini akan membantumu mengetahui jenis kehidupan yang akan kamu jalani bersama pasangan.
Setidaknya ada tiga tips yang harus diperhatikan dalam membina hubungan beda agama. Berikut ulasannya:
1. Berhenti mengedepankan perbedaan
Menyeimbangkan dua pandangan agama yang berbeda di bawah satu atap bisa tampak sulit. Tetapi selama kamu memperhatikan batasan kamu dari awal dan menghormatinya, semuanya bisa berjalan dengan baik.
Pasangan mampu menghormati keyakinan satu dengan yang lain dan mendorong satu sama lain untuk tetap terhubung. Ketika pasanganmu ingin tahu tentang berbagai aspek agama antara satu dengan yang lain, usahakan kamu dengan pasangan saling mempelajari dan membangun daripada menjatuhkan.
2. Bersedia untuk mengambil bagian dalam ritual keagamaan mereka
Di sinilah hal-hal yang bisa merubah pemikiran tentang pasangan yang berbeda agama akan sangat cepat, bisa berujung negatif atau positif. Karena dalam hubungan yang berbeda agama ini akan mengikuti beberapa hari besar setiap agama yang dirayakan.
Bila pasanganmu beragama Kristen sedangkan kamu beragama Islam, kamu harus seakan-akan menyukai Natal dan atau sebaliknya.
Jika menurut kamu dapat hidup dengan kehidupan seperti itu, itu sebagai nilai tambah untuk menunjukan hubungan ini bisa dilanjutkan ke jenjang yang lebih serius.
3. Bagaimana dengan Keyakinan pada anak kamu
Hal ini yang akan sangat menentukan atau bisa menjadi keputusan final dalam hubungan beda agama. Bukan menjadi orang tua yang baik jika mengindoktrinasi anak-anak kamu dengan keyakinan yang tidak kamu setujui.
Editor : Norman Octavianus