Massie menambahkan, "Pada awal Agustus, Ketua sempat merespons pesan WhatsApp dan meminta kami untuk menunggu hingga ia kembali dari luar negeri. Namun, setelah tanggal kepulangannya, kami pergi ke kantor Ketua Umum untuk memberikan laporan tentang partisipasi kami dalam Pra PON. Sayangnya, hingga saat ini, kami belum menerima respon apapun."
Menghadapi situasi tanpa dukungan nyata dari Pengprov MI Sulut, para atlet dan pelatih telah berjuang keras untuk memaksimalkan bantuan dari KONI Sulut. Mereka bahkan harus berhemat dalam akomodasi di Surabaya. "Kami terpaksa menyewa dua kamar apartemen untuk menampung 20 orang atlet dan pelatih dengan usaha swadaya dari kami sendiri, menggunakan sebagian dari uang saku yang diberikan oleh KONI Sulut," tambah Massie.
Meskipun harus menghadapi keterbatasan dana dalam perjalanan menuju Pra PON, semangat juang para atlet tetap berkobar. "Kami tetap akan berjuang untuk memberikan yang terbaik bagi Sulawesi Utara. Terima kasih kepada KONI Sulut yang telah memfasilitasi perjalanan kami ke Pra PON di Surabaya," ungkap Massie yang diiyakan seluruh atlet.
Editor : Subhan Sabu