"Bayi merupakan pengamat ulung. Jadi hati-hati kalau orangtua punya bayi, tingkah laku orangtuanya akan diamati. Begitu pula dengan konsep makanan yang sudah ia terima sejak dia belum bisa makan," kata Dr. Sylvia.
Jika menemukan anak yang tidak menyukai buah dan sayur, Dokter Sylvia menyarankan agar orangtua mencari tahu penyebabnya. Karena segala sesuatu yang terjadi tentu ada penyebabnya.
"Misalnya anak benci sayuran karena trauma pernah tersedak, atau orangtuanya yang memaksa anak makan sayur, atau bahkan si kecil punya sensasi hypertaste sehingga rasa getir dari sayur dapat dirasakan si anak," ucapnya.
Karenanya, Dokter Sylvia pun memberikan tips untuk orangtua yang anaknya tidak menyukai sayuran maupun buah-buahan. Jika anak mengalami hypertaste, mungkin orangtua bisa menyajikan buah dan sayur dengan cara di jus.
Jika anak memiliki trauma, orangtua pun harus bisa membujuk anaknya dan menciptakan suasana makan yang lebih menyenangkan. Dengan demikian, sang anak tidak akan merasa takut lagi. Jangan meminta anak untuk makan sayur dengan cara memaksanya.
"Selain itu, sayur dan buah bisa dijadikan salad, atau dimasak sedemikian rupa. Disinilah kreativitas orangtua juga dibutuhkan," ujarnya.
Editor : Norman Octavianus