MANADO, iNewsManado.com - Saat ini perbankan menghadapi banyak tantangan, bahkan di antaranya terdapat tantangan-tantangan struktural seperti isu permodalan khususnya pemenuhan modal inti minimum, tata kelola dan manajemen risiko yang masih perlu dioptimalkan, peningkatan komptensi SDM, perbaikan infrastruktur TI dan peningkatan komptensi keamanan siber di era digitalisasi perbankan.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara (Sulut), Gorontalo dan Maluku Utara (Malut), Winter Marbun mengatakan selain tantangan struktural tersebut, perbankan juga menghadapi berbagai tantangan global seperti perkembangan digital ekonomi, perubahan perilaku masyarakat atas inovasi produk dan layanan, persaingan usaha antar LJK yang cukup ketat, dan upaya pemulihan dan pertumbuhan ekonomi setelah sebelumnya terdampak akibat pandemi.
"Berbicara tentang tantangan struktural dan tantangan global perbankan tersebut serta dikarenakan dalam kegiatan ini hadir juga beberapa Pemegang Saham dan Pengurus Bank SulutGo, maka perlu kami sampaikan disini hal-hal yang perlu menjadi perhatian Bank SulutGo dalam rangka meningkatkan peran dan kontribusinya terhadap perekonomian daerah," kata Winter saat perayaan HUT ke 62 sekaligus peresmian kantor baru Bank SulutGo, Sabtu (3/6/2023).
Pertama kata Winter, meningkatkan jumlah modal inti bank. Hal ini selain agar memenuhi ketentuan OJK, juga agar menunjang rencana ekspansi kredit dan peningkatan layanan melalui investasi perbaikan kapasitas dan infrastruktur tekonologi informasi.
Kedua, mengoptimalkan jaringan kantor dan produk yang ada saat ini dalam mendukung kinerja bank khususnya penghimpunan dana, ekspansi kredit, volume transaksi nasabah, dan rentabilitas. Optimalisasi tersebut diharapkan mampu mendukung upaya Bank SulutGo untuk menjadi Regional Champion di daerahnya sendiri.
Ketiga, melaksanakan transformasi SDM baik terkait pengalokasian mau pun pengembangan kompetensi SDM sehingga berdampak pada penguatan dan pengembangan bisnis bank khususnya terkait produk dan layanan nasabah.
"Diharapkan transformasi SDM tersebut juga mampu mendukung penguatan citra Bank SulutGo pada seluruh lapisan masyarakat di daerah," ujarnya.
Keempat, meningkatkan penghimpunan dana murah yaitu dari produk giro dan tabungan serta efisiensi biaya operasional sehingga dapat menurunkan suku bunga kredit yang ditawarkan.
"Dengan hal tersebut, kami berharap Bank SulutGo dapat memberikan kredit dengan suku bunga yang kompetitif dan terjangkau khususnya kepada debitur usaha mikro, kecil dan menengah sehingga menciptakan multiplier effect yang berdampak signifikan terhadap pengembangan ekonomi di daerah khususnya di Provinsi Gorontalo," tuturnya.
Selain meningkatkan peran dan kontribusi terkait perekonomian daerah, Winter berharap Bank SulutGo berperan dalam mendukung upaya penguatan literasi dan inklusi di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo.
Berdasarkan hasil Survey Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) OJK Tahun 2022, indeks literasi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 50,13 persen dan Provinsi Gorontalo sebesar 52,21 persen. Sedangkan indeks inklusi Provinsi Sulawesi Utara sebesar 86,23 persendan Provinsi Gorontalo sebesar 88,57 persen.
"Jauh lebih tingginya tingkat inklusi dibandingkan literasi mencerminkan masih diperlukanya penguatan literasi keuangan masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara dan Provinsi Gorontalo," ucapnya.
Oleh sebab itu dukungan Bank SulutGo sebagai bank kebanggaan daerah sekaligus bank yang memiliki jangkauan luas di berbagai daerah di Sulawesi Utara dan Gorontalo sangat diperlukan dalam program penguatan literasi keuangan tersebut agar masyarakat semakin melek dan bijak terkait dengan produk-produk jasa keuangan.
"Melalui momentum ulang tahun ke-62 ini dan melalui gedung baru Kantor Pusat ini, kami berharap juga agar Bank SulutGo dapat merealisasikan rencana-rencana strategisnya pada tahun 2023 sehingga dapat mendukung pengembangan bank yang sejalan dengan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2020-2025 yang diterbitkan OJK yaitu menjadi bank yang resilien, berdaya saing dan kontributif," pungkasnya.
Editor : Subhan Sabu