get app
inews
Aa Text
Read Next : Gempa Bumi di Sulut Guncang Bolaang Mongondow Utara Skala M4,1 Malam Ini  

3 Ragam Pakaian Adat Sulawesi Utara yang Populer, No 3 Harus Digunakan Keturunan Bangsawan

Jum'at, 10 Februari 2023 | 15:24 WIB
header img
Ragam pakaian adat sulawesi Utara. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com - Ragam pakaian adat Sulawesi Utara akan dibahas dalam artikel kali ini. Pakaian adat Sulawesi Utara pada umumnya kekhasannya melihat suku yang ada di Sulawesi Utara. 

Ragam pakaian adat Sulawesi Utara identik dengan suku Minahasa, Mongondow dan Sangihe. Tiga suku ini dominan di Sulawesi Utara sejak daerah ini ada. 

Pun, ragam pakaian adat Sulawesi utara dari ketiga suku di atas biasanya digunakan bukan saja dalam pesta kawinan namun juga pada acara penting pemerintahan. 

Berikut ragam pakaian adat Sulawesi Utara dihimpun iNewsManado.com dari berbagai sumber, Jumat (10/2/2023) :

 

1. Tonaas dan Walian Wangko


Foto/Istimewa

 

Ragam pakaian adat Sulawesi utara yang pertama datang dari pakaian adat suku Minahasa, yakni pakaian adat Tonaas dan Walian Wangko. Pakaian adat ini sering digunakan dalam acara resmi pemerintahan di Sulawesi Utara. 

Pakaian adat ini bagi laki-laki yakni berupa kemeja lengan panjang dan kerahnya tinggi. Bajunya tanpa saku dan lurus dengan kancing. Warna baju didominasi warna hitam dan ada hiasan motif padi warna keemasan. 

Sementara untuk perempuan, pakaian adat ini berupa kebaya panjang didominasi warna putih atau ungu. Pun, baju ini tanpa kancing dan kerah. Saat digunakan, baju ini dipadukan dengan kain sarong batik warna gelap dan topi mahkota yang disebut kronci.

2. Laku Tepu


Foto/Istimewa

 

Ragam pakaian adat Sulawesi utara yang berikutnya adalah Pakaian Adat Laku Tepu. Pakaian adat ini merupakan pakaian adat suku Sangihe

Menariknya, pada pakaian adat ini, penggunaan warna disesuaikan dengan pangkat dan jabatan yang menggunakan. 

Seorang pemimpin atau bangsawan mengenakan laku tepu biru, merah dan kuning. Warna kuning atau putih pegawai tinggi oleh mereka dengan posisi tinggi.

Warna biru sebagai simbol pegawai menengah. Sementara biru atau ungu sebagai simbol pegawai rendah.

Pakaian adat ini cirinya adalah terusan panjang. Khusus pria, Baju pria mencapai lutut dan telapak kaki, dan dilengkapi dengan ikat kepala disebut paporong.

Sedangkan baju wanita panjangnya mencapai betis. Bagian bawahnya menggunakan kain sarung yang disebut balri.

 

3. Kohongian


Foto/Istimewa

 

Ragam pakaian adat Sulawesi utara yang berikutnya adalah Kohongian. Pakaian adat ini merupakan ciri khas dari suku Mongondow. Pakaian adat Mongondow dilihat sangat teradopsi budaya melayu. Pun pada pakaian adat Kohongian, penggunaan pakaian ini tidak sembarang suku atau masyarakat dapat memakainya. Hanya masyarakat dengan status sosial satu tingkat dibawah kaum bangsawan yang dapat menggunakan busana tersebut.

Itulah ragam pakaian adat Sulawesi utara. Semoga bermanfaat. 

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut