SHANGHAI, iNews.id - Restoran dengan model prasmanan atau lebih dikenal dengan makan sepuasnya menjadi salah satu tujuan favorit bagi pecinta kuliner.
Layaknya makan di rumah sendiri, restoran model ini juga memberikan beragam menu yang bisa di jadikan pilihan sesuai selera. Namun, tak bisa dibayangkan jika ada pengunjung yang ternyata memiliki selera atau nafsu makan yang besar.
Seperti yang terjadi di China, dimana seorang pria ini dilarang makan prasmanan atau makan sepuasnya di sebuah restoran BBQ. Larangan itu dikeluarkan pihak pengelola karena dia makan terlalu banyak tiap kali mengunjungi restoran.
Tuan Kang yang merupakan penyiar acara makan-makan langsung atau live-streamer dilarang makan prasmanan oleh pengelola Handadi Seafood BBQ Buffet yang berada di Kota Changsha, China.
Dilansir dari Firstpost, saat kunjungan pertama Kang ke restoran tersebut, dia memakan 1,5 kg trotter babi. Pada kunjungannya yang lain, Kang bahkan menghabiskan hampir 4 kg udang.
Pemilik restoran yang terkejut pun mengatakan, Kang mengkonsumsi seluruh nampan berisi kaki babi, minum 20-30 botol susu kedelai, dan menggunakan nampan untuk mengambil semua udang.
“Setiap kali dia datang ke sini, saya kehilangan beberapa ratus yuan,” kata pemilik restoran itu kepada Hunan TV.
Akibat kerugian tersebut, pemilik restoran memasukkan semua pelaku streaming langsung dan influencer makan ke daftar hitam termasuk Kang. Kejadian aneh ini menjadi viral di platform media sosial China, Weibo bahkan kisah Kang telah menarik lebih dari 360 juta tampilan.
Banyak warga net menunjukkan kesedihan mereka dengan menanyakan mengapa restoran memilih model prasmanan atau makan sepuasnya jika mereka tidak mampu mengantisipasinya. Menurut netizen, tindakan restoran tersebut merupakan pelanggaran kontrak antara konsumen dan restoran.
Kang mengklaim, restoran itu 'diskriminatif' terhadap orang yang bisa makan banyak. Kang juga menanyakan apakah salah jika dia bisa makan banyak.
Pemerintah China telah mulai menindak influencer makanan tahun lalu. Langkah itu dilakukan setelah Presiden China Xi Jinping mengimbau warganya untuk 'melawan limbah makanan'.
China memiliki kekhawatiran yang meningkat atas kekurangan makanan. Influencer makanan, yang melalui video mereka, mendorong orang untuk makan lebih banyak.
Editor : Norman Octavianus