Contoh seperti ini menunjukkan keluhuran budi pekerti setiap anggota masyarakat yang masih jujur, serta menyadari bahwa setiap perbuatan jahat itu tidak dikehendaki oleh Ompu Duata (Yang Maha Kuasa).
Pada saat itu mereka belum mengenal dusta, tipu muslihat dan lain-lain sifat jahat yang dapat mengganggu ketertiban masyarakat.
Kerukunan hidup antar keluarga dan antar tetangga dimasa itu belum tercemar oleh pengaruh luar.
Suku Mongondow dalam kehidupan keseharian menggunakan bahasa Mongondow, bahasa Bolango dan bahasa Bintauna.
Secara linguistik, bahasa-bahasa ini masuk kedalam Rumpun bahasa Filipina, bersama dengan Bahasa Gorontalo, Bahasa Minahasa dan Bahasa Sangir.
Suku Mongondow juga menggunakan Bahasa Melayu Manado dalam komunikasi mereka dengan masyarakat Sulawesi Utara lainnya.
Editor : Norman Octavianus