Pada zaman pemerintahan raja Cornelius Manoppo, raja ke-16 (1832), agama Islam masuk daerah Bolaang Mongondow melalui Gorontalo yang dibawa oleh Syarif Aloewi, yang kawin dengan putri raja itu tahun 1866. Karena keluarga kerajaan sebelum raja Cornelius Manoppo memeluk agama Islam, maka agama itu dianggap sebagai agama raja, sehingga sebagian besar penduduk Bolaang Mongondow memeluk agama Islam juga telah turut memengaruhi perkembangan kebudayaan dalam beberapa segi kehidupan masyarakat.
- Over de Vorsten van Bolaang Mongondow 1949
- Een Mongondowsh verhaaal met vertaling en aanteekeningen 1911
- De voornaamwoorden in het Bolaang Mongondows
- Verhaal van een mensch en een slang 1919
- Spraakkunst van het Bolaang Mongondow 1930
- Verloven en trouwen in Bolaang Mongondow 1931
- De plechtigheid "waterscheppen" in Bolaang mongondow 1938
- Bolaang Mongondowsch Woordenboek 1951;dsb.
Pada tahun 1906 melalui kerja sama dan kesepakatan dengan raja Bolaang Mongondow, W.Dunnebier telah mengusahakan pembukaan beberapa sekolah rakyat yang dikelola oleh zending di beberapa desa di Bolaang Mongondow dengan tiga kelas. Guru-gurunya didatangkan dari Minahasa, antara lain:
- Di Nanasi, guru jeseya rondonuwu dan S. Sondakh
- Di Nonapan, guru H. Werung dan A. Rembet
- Di mariri lama, guru P.Assa dan Mandagi
- Di Kotobangon, guru J.Pandegirot dan tumbelaka
- Di Moyag, guru F.Tampemawa dan K. Palapa
- Di pontodon, guru J.Ngongoloi, M.Tombokan dan W.Tandayu
- Di pasi, guru Th.Kawuwung dan W. Wuisan
- Di Popo Mongondow, guru S. Saroinsong dan J. Mandagi
- Di Otam, guru J. Kodong dan S. supit
- Di Motoboi Besar, guru S. Mamesah, A. Kuhu dan K. Angkow
- Di Kopandakan, guru H. Lumanaw dan P. Kamasi
- Di Poyowa Kecil, guru D. Matindas dan Gumogar
- Di Pobundayan, guru Th. Masinambouw dan A. Supit.
Jumlah murid yang tertampug di sekolah-sekolah tersebut adalah 1605 orang (Sejarah Pendidikan daerah Sulawesi Utara oleh Drs.L.Th. Manus dkk).
Editor : Norman Octavianus