get app
inews
Aa Text
Read Next : Shin Tae-yong Punya Catatan Buruk Lawan Timnas Irak, Ini Faktanya

Pelatih Shin Tae-yong Kembali Dicibir di Vietnam, Disebut tak Becus Cari Pemain Lokal

Senin, 05 September 2022 | 12:12 WIB
header img
Shin Tae yong kembali dicibir di Vietnam. Foto/Istimewa

HANOI, iNewsManado.com - Sejumlah kalangan di Vietnam sepertinya terus memberikan komentar miring pada Shin Tae-yong dalam menangani Timnas Indonesia. 

Setelah sebelumnya media di Vietnam menyerang Shin Tae-yong, kini giliran pengamat sepak bola Vietnam Vu Manh Hai. Dia menyindir Shin Tae-yong tak becus cari pemain lokal berbakat.

Shin Tae-yong membangun Timnas Indonesia dengan bermaterikan talenta muda dan pemain keturunan. Terbaru ada Jordi Amat dan Sandy Walsh yang dinaturalisasi.

Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) baru saja menyetujui program naturalisasi dua pemain keturunan tersebut. 

Proses naturalisasi Amat dan Walsh disambut baik oleh publik sepak bola Indonesia, namun tidak dengan sang rival, Vietnam. Pengamat sepak bola Vietnam, Vu Manh Hai memberi kritik keras program naturalisasi yang dilakukan Indonesia.

Vu Manh Hai menganggap bahwa PSSI beserta Shin Tae-yong tidak becus menemukan bakat pemain lokal. Selain itu, program naturalisasi juga dinilai tidak memberikan dampak berkelanjutan.

“Sepak bola di negara dengan penduduk sepadat itu tidak fokus dalam pencarian bakat domestik, menaruh harapan mereka pada naturalisasi menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki dasar sepak bola yang bagus,” kata Vu Manh Hai dilansir Soha.vn, Senin (5/9/2022).

“Pemain naturalisasi belum tentu merupakan hal yang bagus, dan menambah kekuatan abadi sepak bola Indonesia, sedangkan Vietnam, kami fokus melakukan pergerakan domestik, bukan naturalisasi luar negeri,” kecamnya.

Selain itu, Vu Manh Hai juga menantang Timnas Indonesia untuk bermain bagus di Piala AFF 2022, bukan hanya sekadar bermain bertahan. Menurutnya, akan sangat memalukan bagi Timnas Indonesia jika sudah memakai pemain label Eropa, tetapi masih bermain reaktif.

“Siapa tahu, berkat naturalisasi, permainan Indonesia akan membaik, ketika mereka bertemu kami di Piala AFF 2020, menyerang terbuka atau mengandalkan serangan balik, itu tergantung kekuatan mereka meningkat atau tidak,” tuturnya..

“Lagi pula media mereka juga seperti itu, selama ini sepak bola Indonesia iri dengan Vietnam, jadi ada peran media yang masih membuat propaganda seperti itu, tapi kami tidak takut,” tandasnya.

Indonesia dan Vietnam bisa bertemu di Piala AFF 2022, namun pada fase gugur nanti. Sebab skuad Garuda berada di Grup A. Sedangkan Vietnam di Grup B. 

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut