Perampok Money Changer Gunakan Martil, Ini 4 Perampokan Sadis di Manado

MANADO, iNews.id – Kasus perampokan sadis di Manado yang terjadi di salah satu tempat penukaran uang asing (money changer) di Kelurahan Bahu, Malalayang, Manado, terungkap. Pelaku inisial JM alias Jimy warga Bahu, Malalayang. Selang 10 jam pascakejadian yang dilakukan Jim sekira Pukul 09:30 Wita, Jumat (22/10/2021), polisi berhasil menangkap Jim. Sadisnya, dalam melakukan aksinya Jim menggunakan martil/palu untuk memukul korban yang melawannya merampok uang di tempat tersebut. Terlihat dalam video, ada sekira 3-4 kali, Jim memukul korban menggunakan martil/palu dibagian wajah.

BACA JUGA: Pelaku Perampokan Money Changer di Manado Seorang Kontraktor, Mengaku Ketagihan Judi Online

Baca Juga

Pasca Ditangkap Polisi, Ini Penampakan Perampok Money Changer Manado

Selain perampokan sadis di Money Changer tersebut, di Manado ada sejumlah perampokan sadis yang terjadi. Berikut daftar Perampokan sadis di Manado:

1. (17 JANUARI 2012)

Perampokan sadis terjadi di rumah milik Roby Tendean di Kelurahan Tikala Kumaraka Lingkungan II, Manado  (17/1/2012). Tersangka Andre alias Oskar (16), mantan sopir pemilik rumah yang telah diberhentikan sejak 5 bulan sebelum kejadian. Dalam aksi, Tersangka Oskar membacok tiga pembantu rumah tangga, yakni, Reni Helaha (40) Juliana Setai (20) dan Merry Helaha (27). Mery akhirnya meninggal dunia.

Baca Juga

Perampokan Money Changer Gunakan Martil, Mirip Kejadian di Surabaya 2014 Silam

2. (2 APRIL 2015)

Polisi menangkap YH alias Yamin (30) diduga tersangka pembunuh istri mantan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulawesi Utara pada Rabu 1 April 2015 sekira pukul 20.00 WITA, di pintu keluar kawasan Bandara Sam Ratulangi Manado. Pelaku yang residivis mengaku sakit hati terhadap korban karena uang kerja selama dua hari tidak dibayar. Pelaku menggunakan martil yang diambilnya dari rak piring dan langsung menghantam bagian rahang kiri korban sebanyak 2 kali membuat korban pun tersungkur dan tewas. Perbuatan tersangka dilakukan saat korban sedang duduk di lantai dapur sambil membersihkan buku-buku koleksinya.

Editor : Fabyan Ilat