GARUT, iNews.id – Abah Utay (65) menarik perhatian dalam perjalanan hidupnya saat ini. Abah Utay harus tinggal dengan anak kandungnya yang mengalami gangguan jiwa.
Abah Utay terpaksa mengurus anak kandungnya yang alami gangguan jiwa sendirian.
“Apalah daya saya yang dahulu pekerja rantau sebagai buruh bangunan, tidak ada uang untuk merenovasi atau memperbaiki rumah. Tambah sekarang kaki saya juga tidak bisa berjalan. Jangankan untuk memperbaiki rumah, membersihkan rumah saja sudah tidak bisa,” ujar Abah Utay ditemui di rumahnya di Jalan Malangbong, Kecamatan Malangbong, Kabupaten Garut.
Kesehatan Abah Utay memang sudah menurun dan sejak delapan bulan lalu, kakinya sudah tidak bisa berjalan lagi. Untuk kebutuhan sehari-hari, ia dibantu oleh anak keduanya.
Meski sang anak merupakan orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) tetapi baktinya tidak lepas dari sang bapak. Mulai dari membantu Abah Utay berjalan, membantu memasak, membawa air, sampai merawat ternak itik.
“Saya punya empat anak. Anak yang pertama meninggal, kedua alami gangguan jiwa dan sekarang menemani saya, yang ketiga juga ODGJ tetapi sekarang tidak tahu di mana karena ada yang bawa (untuk merawat). Alhamdulillah anak bungsu saya normal dan sekarang sudah berkeluarga,” kata Abah Utay.
Sekalipun dalam kondisi yang sulit, Abah Utay memilih tidak ikut si bungsu sebab takut merepotkan anaknya tersebut. Ia lebih memilih hidup mandiri. Untuk kebutuhan sehari-hari, Abah Utay juga biasanya dibantu oleh tetangga hingga pihak pemerintah desa.
“Alhamdulillah dengan anak saya yang ODGJ masih bisa hidup meskipun pas-pasan,” tutur Abah Utay.
Editor : Fabyan Ilat