MANADO, iNews.id — Harapan jutaan warga Sulawesi Utara (Sulut) melihat tim sepak bola berjaya di PON XX Papua, pupus.
Pasalnya, Sulut gagal lolos ke babak 6 besar. Tragisnya, Brayen Pondaag Cs harus tersingkir lantaran Tim Aceh dan Kalimantan Timur (Kaltim) diduga ‘main sabun’ di laga terakhir Grup C di Stadion Barnabas Youwei, Sentani, Jayapura, Senin (04/10/2021).
Sontak saja, para warganet pun mengungkapkan kekecewaan mereka di linimasa media sosial. “Rusak sepak bola Indonesia. Pemain muda sudah diajarkan main sepak bola gajah. Asprov PSSI Sulut harus telusuri ini agar aktor-aktor di belakang peristiwa ini dihukum seberat-beratnya,” tulis Alen Mandey, legenda sepak bola Sulut di akun Facebook miliknya.
Senada disampaikan akun Stanly Mandas. “Gol bunuh diri yang sudah diatur,” tulis Stanly sembari menyertakan emoticon menangis.
Official Tim Sulut Jeffry Talumepa mengaku kecewa berat dengan cara Aceh dan Kaltim untuk menyingkirkan Sulut. “Sejatinya, kans Sulut untuk lolos sangat besar karena melihat materi pemain Kaltim lebih unggul dari Aceh. Sayangnya, permainan kurang sportif yang ditunjukan membuat Sulut harus tersingkir,” ujar Talumepa.
Dugaan ‘main sabun’ Aceh dan Kaltim mulai nampak jelas di babak kedua. Tim Kaltim yang unggul 2-1 di babak pertama terlihat mulai rapuh di babak kedua. Sehingga Tim Aceh berhasil menyamakan skor menjadi 2-2 di menit ke-50. Selanjutnya Aceh kembali unggul berkat gol bunuh diri bek Kaltim Muhammad Rizky Ramadhan yang salah mengantisipasi umpan dari penyerang Aceh Perda Rahman di menit 70. Hingga pertandingan usai, Aceh bisa mempertahankan keunggulannya dan membuat mereka berhak lolos ke babak 6 besar PON Papua dengan status juara grup C.
Editor : Kim Tawaang