get app
inews
Aa Text
Read Next : Desa Sawangan Minahasa Diguncang Dugaan Korupsi Dana Desa

Pilu! Seorang Perempuan berdarah Malaysia Akan Menikah Namun Ayahnya Menunggu Eksekusi Mati di Irak

Senin, 09 Mei 2022 | 09:41 WIB
header img
Leila Fitton (paling kiri) dan ayahnya. (F: IStimewa)

LEILA Fitton seorang perempuan di Inggris merasa patah hati dan takut jelang pernikahannya. Bagaimana tidak, Leila Fitton berharap anggota keluarganya yang tinggal di luar negeri - termasuk orang tuanya - dapat merayakan pernikahannya pada hari Minggu setelah mereka melewatkan upacara di Inggris karena pandemi Covid.

BACA JUGA: Alamak! Kulit Ular Ditemukan di Pelapis Roti, Restoran di India Ini Tutup Sementara

Diketahui, Ayah Leila, Jim Fitton tetap ditahan dengan ancaman eksekusi menggantung di atasnya dilansir The Independent, Senin (9/5/2022).

Pria berusia 66 tahun itu dituduh berusaha menyelundupkan artefak bersejarah keluar dari Irak, tempat dia melakukan tur geologi dan arkeologi. Dia ditangkap di bandara awal tahun ini ketika dia ditemukan membawa batu dan pecahan tembikar yang dia ambil pada kunjungan situs bersejarah setelah diyakinkan bahwa mereka tidak memiliki nilai, menurut keluarganya.

BACA JUGA: Menang Atas Hellas Verona, AC Milan Catat Sejarah Baru Klub

Dia sekarang sedang menunggu persidangan. Hukuman hukum atas kejahatan yang dituduhkan kepadanya adalah eksekusi, kata keluarganya dalam sebuah petisi – yang ditandatangani oleh lebih dari 120.000 orang – yang meminta pemerintah Inggris untuk membantu memfasilitasi pembebasannya.

Pada hari Minggu, Istri Fitton berkata: “Hati saya hancur karena ayah saya, Jim, tidak ada di sini. Ketidakpastian situasinya dan kemungkinan hukuman mati yang mengerikan, tetapi sangat nyata, menggantung di atas kita.”

Dia menambahkan: "Ini seharusnya menjadi hari terbaik dalam hidup kita, tetapi sebaliknya kita mendapati diri kita patah hati dan takut tentang apa yang mungkin terjadi pada ayah saya jika Kementerian Luar Negeri tidak melangkah untuk mendukungnya."

Suaminya, Sam Tasker, sebelumnya mengatakan kepada The Independent bahwa keluarganya merasa "benar-benar ditinggalkan" oleh Kementerian Luar Negeri saat sidang pensiunan ahli geologi itu - yang diperkirakan akan berlangsung mulai minggu depan - mendekat.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut