TAOS, iNews.id – Kebakaran melanda sejumlah hutan dan lembah di New Mexico Utara, Minggu (1/5/2022) waktu setempat.
Ribuan penduduk desa dievakuasi pada Minggu ketika angin kencang terus membuat api menjalar membakar hutan aktif terbesar AS menuju lembah pegunungan mereka yang gersang dikutip Reuters.
BACA JUGA: Kisah Boris Becker, Dipuja Pahlawan hingga Disebut Badut
Angin berhembus lebih dari 40 mph (64 kph) meniup bara satu mil di depan kobaran api untuk memulai kebakaran baru ketika buldoser mengukir sekat api untuk melindungi desa Ledoux, Mora dan Cleveland sekitar 40 mil (64 km) timur laut Santa Fe.
Mereka berada di antara komunitas pertanian dan kota Old West di jalur api Calf Canyon, yang paling merusak dari selusin kobaran api Southwest yang menurut para ilmuwan lebih meluas dan tiba awal tahun ini karena perubahan iklim.
BACA JUGA: Petugas Pengamanan Siaga 1 Jelang Salat Id di Papua
"Ke mana kita harus lari, kemana kita pergi, di sinilah mata pencaharian kita," kata Darlene Gallegos, seorang petani dan salah satu pemilik pasar pedesaan Mora, setelah polisi menyuruhnya untuk menutup toko dan melarikan diri dari desa Mora. 1.000 menetap di masa kolonial Spanyol.
Dua puluh mil ke selatan di ujung lain dari 104.000 acre (42.100 hektar) megafire, beberapa penduduk Las Vegas, New Mexico, diberitahu untuk mempersiapkan evakuasi karena angin mendorong api dalam jarak 5 mil dari rumah di dekat jalan raya antar negara bagian 25.
Komunitas-komunitas di barat kota itu dapat dievakuasi "dalam waktu dekat," kata pejabat New Mexico Game and Fish Shawn Carrell dalam sebuah pengarahan. Para kru membuldoser sekat api di utara dan barat kota universitas bersejarah berpenduduk 14.000 orang untuk melindungi peternakan, rumah pedesaan, dan United World College.
Petugas pemadam kebakaran terhambat oleh angin kencang dan tidak menentu yang akan terus berubah arah hingga Kamis.
"Jenis ini terus berputar pada kita," kata Komandan Insiden Dave Bales. "Masih ada baku tembak besar yang terjadi di sana," katanya tentang kru yang bekerja sepanjang malam di dekat Mora. Terbakar sejak 6 April, api telah menghancurkan ratusan properti dan memaksa evakuasi puluhan pemukiman di Pegunungan Sangre de Cristo, tetapi belum merenggut nyawa.
Editor : Fabyan Ilat