get app
inews
Aa Text
Read Next : Vladimir Putin Nyaris Diledakkan di Dalam Mobil, Begini Kronologinya

Tak Dukung Invasi Rusia ke Ukraina, Gas Jadi Alat Vladimir Putin Balas Dendam

Jum'at, 25 Maret 2022 | 09:35 WIB
header img
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Foto: Istimewa)

MOSKOW, iNews.id – Protes sejumlah negara didunia terhadap invasi Rusia ke Ukraina mulai mendapat respon dari Presiden Rusia Vladimir Putin. Vladimir Putin diketahui mulai membalas sekira 48 negara dan teritori asing yang dinyatakan "tak bersahabat" karena menjatuhkan sanksi terhadap Rusia terkait invasinya ke Ukraina.

Caranya, dia hanya menerima mata uang rubel untuk pembelian gas Rusia.

 

Berikut 48 negara dan teritori asing yang dinyatakan tak bersahabat dengan Rusia karena menjatuhkan sanksi:

 

1. Amerika Serikat

2. Kanada

3. Uni Eropa (mencakup 27 negara)

4. Inggris (mencakup Jersey, Anguilla, British Virgin Island, Gibraltar)

5. Ukraina

6. Montenegro

7. Swiss

8. Albania

9. Andorra

10. Islandia

11. Liechtenstein

12. Monako

13. Norwegia

14. San Marino

15. Makedonia Utara

16. Jepang

17. Korea Selatan

18. Australia

19. Mikronesia

20. Selandia Baru

21. Singapura

22. Taiwan (dianggap sebagai wilayah China, tetapi memerintah sendiri sejak 1949).

 

Rubel, mata uang Rusia, sempat melompat ke level tertinggi tiga minggu terakhir; 95 terhadap dolar pada hari Rabu di Moskow, sebelum ditutup mendekati 100. Lompatan itu terjadi setelah Putin mengatakan Rusia akan mulai menjual gasnya ke "negara-negara tak bersahabat" dalam rubel.

Potensi konsekuensi dari langkah itu, yang diperintahkan Putin kepada pemerintahnya untuk diselesaikan dalam satu minggu, dapat meningkatkan mata uang Rusia, di mana sejumlah negara Eropa masih bergantung pada Moskow untuk sebagian besar pasokan energi mereka. Pada pukul 13.13 GMT, rubel 3,4 persen lebih kuat terhadap dolar pada 100,02, sebelumnya terpotong 94,9875, terkuat sejak 2 Maret. Rubel telah naik 3,5 persen diperdagangkan pada 110,50 versus euro.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut