get app
inews
Aa Text
Read Next : Asia Timur Tegang! Korut Luncurkan Rudal, Amerika Serikat Kirim Kapal Induk ke Korsel

Pyongyang Tembakkan Rudal Balistik, Korea Selatan dan Korea Utara di Ambang Perang?

Kamis, 24 Maret 2022 | 17:15 WIB
header img
Semenanjung Korea memanas usai penembakan Rudal Balistik. (Foto: Istimewa)

SEOUL, iNews.id – Belum usai perang Rusia dan Ukraina, dua negara Korea, yakni Korea Utara (Korut) dan Korea Selatan (Korsel) sedang memanas pascapenembakan rudal balistik dan rudal kendali diduga oleh militer Korut.

Presiden Korsel Moon Jae-in menuduh Pemimpin Korut Kim Jong-un melanggar moratorium peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) setelah Pyongyang menembakkan rudal jarak jauh ke arah Laut Jepang.

Militer Korea Selatan mengatakan dalam laporan yang dirilis Sputnik bahwa Korut menembakkan "beberapa rudal balistik dan peluru kendali" setelah peluncuran ICBM Korea Utara.

Korsel menambahkan bahwa pihaknya "siap dan mampu" melakukan serangan presisi terhadap lokasi peluncuran rudal dan sistem control Korut "jika diperlukan".

Pekan lalu, media Korea Selatan melaporkan Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK) sedang bersiap melakukan uji peluncuran rudal balistik antarbenua (ICBM) dalam waktu dekat.

Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menuduh Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un melanggar moratorium peluncuran rudal balistik antarbenua setelah Pyongyang menembakkan rudal jarak jauh ke arah Laut Jepang pada Kamis (24/3/2022).

Sebelumnya, Kepala Staf Gabungan Korea Selatan mengatakan Korea Utara telah meluncurkan rudal balistik jarak jauh, setelah awalnya melaporkan Pyongyang menembakkan "proyektil tak dikenal" ke arah Laut Jepang. Seoul mengatakan peluncuran itu bisa jadi rudal balistik antarbenua (ICBM) yang ditembakkan pada lintasan "tertinggi".

Korea Selatan membuat pernyataan yang hampir sinkron dengan Jepang, yang mengatakan Korut telah menembakkan "apa yang bisa menjadi rudal balistik".

Wakil Menteri Pertahanan Jepang Makoto Oniki mengatakan proyektil itu tampaknya merupakan model baru ICBM, mengingat telah mencapai ketinggian lebih dari 6.000 km. Satu pusat tanggap darurat telah didirikan di bawah kantor Perdana Menteri Jepang sehubungan dengan kemungkinan peluncuran tersebut.

Belum ada kerusakan yang dilaporkan, tetapi proyektil itu tampaknya telah mendarat di dekat prefektur Aomori di utara Jepang. Seoul bersama dengan Tokyo mengecam keras peluncuran tersebut, dengan Jepang mengirimkan nota protes ke Korea Utara. Tiga hari lalu, kantor berita Yonhap melaporkan, mengutip pejabat militer Korea Selatan, bahwa DPRK telah menembakkan empat rudal dari beberapa sistem peluncuran roket ke perairan barat Laut Kuning. Menurut kantor berita, empat proyektil jatuh ke laut dalam waktu satu jam dari 07:20 waktu setempat pada Minggu (22:00 GMT pada Sabtu). Dewan Keamanan Nasional Korea Selatan dikatakan telah mengadakan pertemuan darurat untuk membahas insiden tersebut. Sejak akhir 2017, Pyongyang telah mempertahankan moratorium sukarela pada uji coba nuklir dan peluncuran sistem rudal balistik antarbenua. Namun, pada Januari, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un memutuskan mempertimbangkan dimulainya kembali "semua kegiatan yang ditangguhkan sementara" karena apa yang dia gambarkan sebagai kebijakan bermusuhan di pihak Amerika Serikat.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut