Ini Hitungan dan Dampak Tarif Impor 32 Persen AS ke Indonesia, Bagaimana Tanggapan Prabowo?

Dalam wawancara dengan sejumlah wartawan pada Minggu (6/4/2025), Presiden Prabowo memberikan pernyataannya.
"Kebijakan tarif akan memukul sektor ekspor padat karya seperti tekstil dan sepatu. Karena itu kita harus negosiasi. Negosiasi sebagai negara dan sebagai blok. Sore ini saya berangkat ke Kuala Lumpur untuk bertemu PM Anwar koordinasikan respons ASEAN. Kita juga utus Menko Perekonomian ke Amerika untuk negosiasi langsung," beber Presiden Prabowo.
"Kita harus hargai kebijakan Amerika. Kita berteman dengan Amerika. Untuk DHE sepertinya ada salah pengertian dari mereka. Kita tahan devisa hasil ekspor (DHE) untuk entitas yang menikmati fasilitas dari Republik Indonesia. Mendapatkan kredit dari bank-bank BUMN. Jika ada entitas yang berusaha di Indonesia dengan uang sendiri, atau bawa uang sendiri dari luar negeri, kita tidak atur DHE-nya. Saya rasa ini fair," Jelasnya.
Prabowo menjelaskan, dengan hal itu Indonesia Berdiri di atas kaki sendiri.
"Ini sudah saya bicarakan bertahun-tahun. Karena itu kita sekarang punya Danantara. Sebagai Presiden, saya tidak beri target Danantara investasi berapa besar di mana. Tetapi saya tekankan pentingnya Feasibility Study yang tuntas atas berbagai peluang investasi. Danantara perlu prioritaskan investasi di peluang yang paling banyak membawa impact dan added value," ujarnya.
"Untuk itu, Danantara menjadi salah satu entitas yang diawasi dengan ketat. Diawasi agar kebijakan investasi yang diambil menguntungkan rakyat Indonesia. Proyek-proyek Danantara haruslah sustainable dan mempunyai added value yang tinggi. Dengan sendirinya ini akan mengundang banyak pihak lain yang akan ikut berpartisipasi," pungkasnya.(*)
Editor : Fabyan Ilat