GORONTALO, iNews.id – Kematian AKBP Beni Mutahir menyisahkan duka mendalam dijajaran Polda Gorontalo.
Kisah semasa hidup almarhum yang menjabat Direktur Perawatan Tahanan dan Barang Bukti (Direktur Tahti) Polda Gorontalo, terus diceritakan rekan-rekannya. Diketahui, jenazah AKBP Beni Mutahir korban penembakan tersangka narkoba diterbangkan ke kampung halamannya di Surabaya, Jawa Timur untuk dikebumikan.
Di mata rekannya, AKBP Beni Mutahir dikenal pribadi ramah dan religius.
Dengan pengawalan ketat dari kepolisian, almarhum diterbangkan melalui Bandara Gorontalo, Selasa (22/3/2022) pagi. Sebelum diterbangkan, jenazah dikemas dengan plastik untuk memastikan peti jenazah dalam kondisi baik hingga sampai tujuan. Pesawat yang membawa jenazah adalah Lion Air.
AKBP Beni Mutahir meninggalkan seorang istri dan satu anak. Di masyarakat, perwira polisi ini dikenal ramah, sabar dan religius. "Almarhum merupakan salah satu pengurus Masjid Az Zikra, Polda Gorontalo," ujar AKP Henny Muji Rahayu, anggota Polda Gorontalo. Menurutnya, sosok almarhum dikenal baik dan ramah pada anggota. Senantiasa memperlihatkan sifat keakraban dan bisa menjadi bapak bagi anak buahnya. "Religius sekali. Senin Kamis tak lupa untuk berpuasa," tambah Henny. Diberitakan, perwira polisi di Polda Gorontalo ditembak mati salah seorang tahanan narkoba, Rocky, Senin (21/3/2022).
Editor : Fabyan Ilat