get app
inews
Aa Text
Read Next : Asal Usul Hari Valentine di Dunia

Waspada! Potensi Bencana Ancam 15 Kabupaten/Kota di Sulawesi Utara, Ini Penjelasannya

Sabtu, 15 Februari 2025 | 08:55 WIB
header img
Longsor rawan terjadi dibeberapa daerah di Sulawesi Utara. Foto/Ilustrasi/Istimewa

MANADO, iNEWSMANADO.ID – Wilayah Sulawesi Utara (Sulut) berpotensi tinggi terhadap bencana alam, terutama yang disebabkan oleh gerakan tanah, khususnya di musim hujan.

Berdasarkan pengamatan dari Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, terdapat 15 kabupaten/kota di Sulut yang rawan mengalami pergerakan tanah, yang berpotensi menimbulkan bencana alam.

 

Berikut ini adalah pemetaan potensi gerakan tanah di 15 kabupaten/kota di Sulut, berdasarkan berbagai sumber yang tersedia:

 

1. Kota Bitung 

Gerakan tanah dengan tingkat risiko menengah ditemukan di Kecamatan Bilalang, sementara beberapa kecamatan lainnya seperti Girian, Madidir, Maesa, Matuari, Ranowulu, Aertembaga, Lembeh Selatan, dan Lembeh Utara tergolong berisiko menengah hingga tinggi.

 

2. Bolaang Mongondow 

Kecamatan Bolaang Timur, Bolaang, Dumoga Barat, Dumoga Tengah, Dumoga Timur, Lolayan, Pasi Barat, dan Pasi Timur berisiko menengah. Sementara itu, Kecamatan Dumoga Tenggara, Dumoga Utara, Lolak, Poigar, dan Sangtombolang berisiko menengah hingga tinggi.

 

3. Bolaang Mongondow Selatan (Bolsel) 

Di Kabupaten ini, beberapa kecamatan seperti Bolaanguki, Pinolosian, Pinolosian Tengah, Pinolosian Timur, dan Posigadan berada dalam kategori menengah.

 

4. Bolaang Mongondow Timur (Boltim) 

Gerakan tanah dengan tingkat menengah terpantau di Kecamatan Kotabunan, Modayag, Modayag Barat, Nuangan, dan Tutuyan.

 

5. Bolaang Mongondow Utara (Bolmut) 

Seluruh kecamatan di Bolmut, yakni Bintauna, Bolangitang Barat, Bolangitang Timur, Kaidipang, Pinogaluman, dan Sangkub, masuk dalam kategori menengah.

6. Kota Tomohon 

Semua kecamatan di Kota Tomohon berisiko menengah hingga tinggi, yaitu Kecamatan Tomohon Utara, Tomohon Timur, Tomohon Tengah, Tomohon Barat, dan Tomohon Selatan.

 

7. Kabupaten Sangihe 

Kecamatan Kendahe, Manganitu Selatan, Tabukan Utara, Tabukan Selatan, Tabukan Barat, Tabukan Selatan Tenggara, Tahuna Barat, dan Tamako berisiko menengah-tinggi, sementara Kecamatan Manganitu, Tabukan Tengah, dan Tabukan Selatan Tengah berada pada kategori menengah.

 

8. Kabupaten Sitaro 

Semua kecamatan di Sitaro berada dalam kategori menengah hingga tinggi, termasuk Kecamatan Siau Barat, Siau Barat Selatan, Siau Barat Utara, Siau Tengah, Siau Timur, Siau Timur Selatan, Tagulandang, Tagulandang Selatan, Tagulandang Utara, serta Kabupaten Kepulauan Talaud yang meliputi Kecamatan Beo, Beo Selatan, Beo Utara, Damau, Kabaruan, Pulutan, Rainis, dan Tampan Amma.

 

9. Kota Kotamobagu 

Di Kota Kotamobagu, seluruh kecamatan (Kotamobagu Barat, Kotamobagu Selatan, Kotamobagu Timur, Kotamobagu Utara) masuk dalam kategori menengah.

 

10. Kota Manado 

Beberapa kecamatan seperti Bunaken Kepulauan, Sario, Malalayang, dan Wanea berisiko terkena banjir bandang atau aliran bahan rombakan dengan kategori menengah. Sedangkan Kecamatan Bunaken, Mapanget, Pal Dua, Singkil, Tikala, Tuminting, dan Wenang berpotensi mengalami banjir bandang dengan kategori menengah hingga tinggi.

 

11. Kabupaten Minahasa 

Kecamatan Langowan Timur, Remboken, Langowan Timur, dan Tompaso masuk kategori menengah. Sementara kecamatan lainnya seperti Eris, Kakas, Kakas Barat, Kawangkoan, Kawangkoan Barat, Kawangkoan Utara, Kombi, Langowan Barat, Langowan Selatan, Lembeyan Timur, Mandolang, Pineleng, Sonder, Tombariri, Tombariri Timur, Tombulu, Tompaso Barat, Tondano Barat, Tondano Selatan, Tondano Timur, dan Tondano Utara tergolong menengah-tinggi, dengan potensi banjir bandang atau aliran bahan rombakan di Kecamatan Pineleng dan Tombulu.

 

12. Kabupaten Minahasa Selatan 

Gerakan tanah dengan kategori menengah terdeteksi di Kecamatan Maesaan, Modoinding, dan Tompaso Baru, sementara kecamatan lainnya seperti Amurang, Amurang Barat, Amurang Timur, Kumelembuai, Motoling, Motoling Barat, Motoling Timur, Ranoyapo, Sinonsayang, Suluun Tareran, Tareran, Tatapaan, Tenga, dan Tumpaan berisiko menengah-tinggi.

13. Kabupaten Minahasa Tenggara 

Kecamatan Pusomaen dan Tombatu Timur termasuk dalam kategori menengah, sedangkan kecamatan lainnya seperti Belang, Pasan, Ratahan, Ratahan Timur, Ratatotok, Silian Raya, Touluaan, Touluaan Selatan, Tombatu, dan Tombatu Utara berada dalam kategori menengah-tinggi.

 

14. Kabupaten Minahasa Utara 

Seluruh kecamatan di Minahasa Utara (Airmadidi, Dimembe, Kalawat, Kauditan, Kema, Likupang Barat, Likupang Selatan, Likupang Timur, Talawaan, dan Wori) berisiko menengah-tinggi. Kecamatan Kalawat juga berpotensi mengalami banjir bandang atau aliran bahan rombakan.

 

Juliana D J Rumambi, Kepala Balai Pemantauan Gunung Api dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku, mengingatkan masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi bencana, terutama saat curah hujan ekstrem. Ia menekankan, "Kami meminta warga di daerah dengan kategori menengah hingga menengah-tinggi untuk lebih berhati-hati terhadap potensi gerakan tanah," kata Juliana, seperti yang dikutip dari Antaranews pada Sabtu (15/2/2025). (*)

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut