Kisah Donald Trump yang Jadikan Pendeta Tim Penasehat, Ini Daftar Lengkapnya

WASHINGTON, iNewsManado.id – Donald Trump kembali terpilih menjadi Presiden Amerika Serikat yang ke 47 setelah mengungguli lawannya Kamala Harris dari Partai Demokrat dalam Pemolihan Presiden Amerika Serikat 2024, Rabu (6/11/2024).

Trump meraih 277 suara elektoral, melebihi jumlah minimum yang dibutuhkan untuk menang. Sementara itu, Harris mendapatkan 226 suara elektoral.

Baca Juga

Donald Trump Ditembak Usai Pidato Kampanye di Pennsylvania

Trump menunjukkan dominasi di beberapa negara bagian besar dengan memberikan suara elektoral signifikan, seperti Texas (40 suara), meskipun Harris unggul di California dengan 54 suara elektoral.

Namun, Trump berhasil memenangkan sejumlah negara bagian yang menjadi medan pertempuran sengit, di antaranya Georgia, Carolina Utara, Pennsylvania, Michigan, Wisconsin, Arizona, dan Nevada. Trump hanya kalah di Minnesota, dan di Maine, suara elektoral dibagi di antara kedua kandidat.

Sisi lain dari kemenangan Donald Trump, tidak banyak yang tahu kalau politikus Partai Republik itu menjadikan pendeta sebagai tim penasehatnya baik sebelumnya pernah menjadi presiden, maupun dalam kontestasi Pilpres AS 2024.

Berikut daftar pendeta yang merupakan penasehat Donald Trump:

• Jordan Easley — Pendeta Englewood Baptist Church di Jackson, Tenn.; Ketua Dewan Penasihat Pemimpin Muda Southern Baptists
• Ronnie Floyd — Penulis dan Pendeta Senior, Cross Church di Arkansas bagian barat laut; mantan Presiden Konvensi Baptis Selatan
• Jack Graham — Penulis dan Pendeta Prestonwood Baptist Church di Plano, Texas; mantan Presiden Konvensi Baptis Selatan
• Rodney HowardBrowne — Cofounder The River at Tampa Bay Church dan Revival Ministries International di Florida
• Harry Jackson — Pendeta Senior, Hope Christian Church di Beltsville, Md.; Cofounder The Reconciled Church: Healing the Racial Divide
• Robert Jeffress — Pendeta Senior, First Baptist Church of Dallas; menyelenggarakan acara Hari Kemerdekaan di Kennedy Center yang menampilkan Trump sebagai pembicara

Editor : Fabyan Ilat