get app
inews
Aa Read Next : Alamak! Inggris Kirim Ahli Sabotase Pasukan Khusus ke Ukraina

Heboh, Rusia Disebut Tiru Taktik Amerika Serikat dalam Perang Irak

Senin, 07 Maret 2022 | 13:00 WIB
header img
Serangan Rusia di Ukraina. (Foto: reuters)

KIEV, iNews.id – Perang Rusia Ukraina masih terus berlangsung. Rusia dengan dominasinya terus menggempur Kiev. Namun, sejumlah kalangan menyebut taktik perang Rusia meniru taktik Amerika Serikat saat menyerang Irak.

Militer Moskow, di bahwa Presiden Vladimir Putin, memiliki banyak senjata canggih termasuk bom nuklir. Namun, jet-jet tempur dan rudal futuristik yang dibanggakan tidak dikerahkan dalam perangnya.

Pada tahun 1991 Perang Teluk I pecah, di mana AS yang memimpin koalisi 35 negara menggempur Irak sebagai respons karena menginvasi dan mencoba menganeksasi Kuwait.

Pada saat itu, kekuatan koalisi AS sangat mampu menundukkan Irak dengan kilat. Namun, tiga hari setelah Perang Teluk I pecah, sebuah surat kabar Amerika memuat tajuk utama "Gulf War Drags On [Perang Teluk Berlanjut]".

Hal ini menyebabkan Colin Powell, Ketua Kepala Staf Gabungan saat itu, untuk menyampaikan konferensi pers yang merinci jalannya perang dan mengapa Amerika Serikat bergerak lambat dan metodis. Mengutip ulasan EurAsian Times, Senin (7/3/2022), perang Rusia di Ukraina yang berlarut-larut ini mengingatkan pada taktik AS tersebut. Fakta bahwa Rusia mengambil langkah lambat dan metodis dan memiliki garis waktu sendiri yang belum diungkapkan kepada dunia. Taktik itu dimanfaatkan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, media sosial pemerintah Kiev, dan pers global melaporkan perang dari perspektif Ukraina dan dengan demikian memberi jalan bagi pemerintah Zelensky meluncurkan perang informasi. Perang Informasi Ukraina Perang informasi Ukraina terpampang jelas ketika dunia dituntun untuk percaya ada "Ghost of Kiev [Hantu Kiev]", seorang pilot pesawat tempur yang telah menembak jatuh enam hingga sembilan jet tempur Rusia. Informasi dari Ukraina itu berlebihan dan terindikasi sebagai berita palsu.

Terlebih, Rusia merasa cukup percaya diri untuk mengantre konvoi darat 64 mil ketimbang menunjukkan superioritas udaranya. Selain itu, nyaris semua informasi yang disajikan kepada dunia melalui media-media Barat berasal dari pihak Ukraina. Itu termasuk klaim Ukraina pada hari Minggu (6/3/2022) yang telah menewaskan 11.000 tentara Rusia sejak invasi Moskow dimulai 24 Februari.

Taktik Rusia yang diketahui sejauh ini adalah menargetkan target situs-situs militer Ukraina dengan harapan tidak memusuhi opini publik Ukraina. Meski Kiev melaporkan banyak infrastruktur sipil menjadi korban serangan Moskow.

Dengan mengincar target-target militer Kiev, Moskow akan menunjukkan kepada dunia sejauh mana kemampuan perang Ukraina terdegradasi.

Meski taktik Rusia ini mirip strategi AS dalam Perang Teluk melawan Irak, yakni tidak memilih perang kilat, namun ada perbedaannya. Dalam Perang Teluk I dan II melawan Irak, AS menggunakan waktu berminggu-minggu untuk melunakkan militer dan penduduk Irak dengan serangan udara sebelum invasi darat menyusul.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut