get app
inews
Aa Read Next : Irjen Roycke Langie Jabat Kapolda Sulut, Irjen Yudhiawan Kapolda Sulsel

Profil Desa Pakuweru, Kampung Halaman Irjen Roycke Langie Kapolda Sulut

Senin, 23 September 2024 | 03:59 WIB
header img
Irjen Roycke Langie. Foto/Istimewa

MANADO, iNewsManado.com – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo kembali melakukan rotasi terhadap sejumlah Perwira Tinggi (Pati) di jajaran Kepolisian, termasuk di daerah. Salah satu yang mengalami rotasi adalah Kapolda Sulut, Irjen Pol Yudhiawan, berdasarkan TR yang diterbitkan pada 20 September 2024, bernomor ST/2098/IX/KEP/2024.

Irjen Pol Yudhiawan, yang sebelumnya menjabat sebagai penyidik KPK, kini dipercaya sebagai Kapolda Sulawesi Selatan. Menggantikan posisinya, Kapolri mengangkat Irjen Pol Dr. Roycke Harry Langie, S.I.K., M.H., sebagai Kapolda Sulawesi Utara yang baru.

Irjen Pol Dr. Roycke Harry Langie, lahir di Manado pada 24 November 1970, adalah putra asli Pakuweru, Tenga, Minahasa Selatan. Dia merupakan suami dari Joan Ferawati Koloay, S.E. Roycke Langie adalah alumni Akademi Polisi (Akpol) tahun 1994 dan memiliki pengalaman luas di bidang Reserse. Sebelum menjabat sebagai Kapolda Sulut, dia menjabat sebagai Widyaiswara Kepolisian Utama Tingkat I di Sespim Lemdiklat Polri dan sejak 7 Desember 2023 sebagai Kakorbinmas Baharkam Polri.

Lalu bagaimana tentang kampung halaman Irjen Roycke Langie?

Desa Pakuweru merupakan desa yang berada di Kecamatan Tenga, Kabupaten Minahasa Selatan. Penduduk desa Pakuweru berasal dari pemukiman yang dikenal sebagai “Pineku’an” atau “Peku,” yang berarti mematahkan.

Istilah ini melambangkan tradisi masyarakat Minahasa dalam menolak bala, di mana mereka memisahkan cabang kayu saat melihat tanda-tanda dari burung wara’ siang atau malam sebagai pertanda bahaya.

Sekitar tahun 1700, para pria dewasa di pemukiman ini harus memproduksi garam dapur untuk kebutuhan keluarga. Saat itu, garam dibuat dengan cara menyiramkan air laut ke atas tumpukan bara api melalui bakaran kayu.

Proses pembuatan garam berlangsung di lokasi yang disebut Maembus, diambil dari bunyi air asin yang disiramkan pada bara api. Kini, tempat tersebut dikenal sebagai Wu’bus.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut