Tak hanya itu, Sulut juga merupakan daerah yang diapit oleh dua provinsi yang maju di Indonesia. Yakni, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah.
"Saya yakin hal ini bisa meningkatkan kepercayaan investor untuk datang ke Sulut. Marijo berinvestasi di Sulut," ajaknya.
Deputi Gubernur BI, Filianingsih Hendarta dalam sambutannya mengatakan kolaborasi pemerintah dan Bank Indonesia bertujuan mendorong akselerasi digitalisasi dan investasi di daerah.
Peluang investasi sangat besar didukung stabilitas ekonomi nasional. Hal itu ditunjukkan oleh Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada triwulan I sebesar 5,11 persen dan kuartal kedua 5,05 persen.
"BI memproyeksikan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia tahun 2025 di rentang 4,7 hingga 5,5 persen. Dengan tingkat inflasi 2,5 persen plus minus satu persen," ujarnya.
Sementara, Direktur Pengembangan Promosi Kementerian Investasi, Rakhmat Yulianto mengatakan potensi investasi Sulut sangat besar. Di mana, stabilitas ekonomi yang terjaga. Pertumbuhan ekonomi yang naik dan lebih tinggi di atas angka nasional jadi modal menarik investor.
"Posisi geostrategis Sulut yang berada di bibir Pasifik, di antara sentra industri nikel nasional sangat menguntungkan. Sulut bisa jadi pusat perdagangan dan investasi regional," pungkasnya.
Editor : Subhan Sabu