“Belum lagi semakin menguatnya perang siber, digital, artificial intelligence yang bergerak tanpa batas tapi memiliki dampak yang setara dengan senjata kinetik. Pendeknya, perang masa depan adalah perang berbasis kecanggihan teknologi (revolution in military affairs),” ucapnya.
Hal senada dilontarkan mantan KSAL Laksamana TNI (Purn) Marsetio. Lulusan terbaik AAL 1981 ini menuturkan sekarang ini sejatinya sedang berlangsung perang dunia tanpa banyak yang menyadarinya. Bentuk perang yaitu non-contact warfare alias perang non-kontak.
“Dalam sejarah peperangan umat manusia, penggunaan senjata biologi berupa kuman dan virus bukan lah sesuatu yang baru karena telah digunakan sejak perang generasi pertama, bahkan jauh sebeum generasi perang modern,” tutupnya.
Editor : Fabyan Ilat