Ini Penyebab Gempa Sangihe Magnitudo 7.0

MANADO, iNewsManado.com – BMKG mengungkapkan penyebab gempa sangihe dengan kekuatan M7,0 yang terjadi Kamis (11/7/2024) pagi.

Dikutip Antara, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, menjelaskan bahwa gempa bermagnitudo 7,0 di Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, disebabkan oleh deformasi batuan pada lempeng Laut Filipina.

Baca Juga

Gempabumi Tektonik M7.0 di Kepulauan Sangihe, Tidak Berpotensi Tsunami

"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa ini merupakan jenis gempa bumi dalam yang terjadi akibat deformasi batuan pada slab Lempeng Laut Filipina yang tersubduksi di bawah Pulau Mindanao," ujar Daryono.

Analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa tersebut memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Gempa ini berdampak dan dirasakan di Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Taliabu, Ternate, dan Talaud dengan intensitas II-III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, seperti getaran truk yang lewat).

Hasil pemodelan menunjukkan gempa tersebut tidak berpotensi tsunami. Hingga pukul 09:38 WIB, monitoring BMKG belum menunjukkan adanya gempa susulan (aftershock).

Daryono mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, serta menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Masyarakat juga diharapkan memastikan bangunan tempat tinggal mereka tahan gempa atau tidak mengalami kerusakan yang membahayakan sebelum kembali ke dalam rumah.

"Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG melalui kanal komunikasi resmi yang terverifikasi," ajak Daryono.

Gempa tektonik di wilayah Laut Sulawesi, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara terjadi pada Kamis pukul 09:13 WIB. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa tersebut memiliki magnitudo 7,0 dan berlokasi di laut pada jarak 371 kilometer barat laut Tahuna, Kabupaten Kepulauan Sangihe, pada kedalaman 636 kilometer.

Editor : Fabyan Ilat