get app
inews
Aa Read Next : Gempabumi Tektonik M 5,3 di Bolsel, Tidak Berpotensi Tsunami

Waspada! Fenomena Madden Julian Oscillation Picu Cuaca Ekstrem di Sulut Sepekan ke Depan

Senin, 04 Maret 2024 | 17:41 WIB
header img
Cuaca ekstrem (Foto: Istimewa)

MANADO, iNewsManado.id - Sepekan ke depan, Beberapa Wilayah di Sulawesi Utara (Sulut) diprediksi akan terjadi cuaca ekstrem yang dipicu oleh adanya pengaruh Madden Julian Oscillation (MJO) yaitu adanya pergerakan aktivitas konveksi yang bergerak ke arah timur dari Samudera Hindia ke Samudera Pasifik.

Pengaruh MJO itu yang berkontribusi terhadap pembentukan awan-awan hujan, gangguan gelombang atmosfer Kelvin, anomali suhu muka laut di laut Sulawesi dan perairan kepulauan berkisar antara +0.5°C s/d +2.4°C yaitu terkait potensi penguapan (penambahan massa uap air) serta analisis labilitas atmosfer pada tingkat sedang hingga tinggi.

Kondisi tersebut kata Kepala Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi, Dhira Utama mendukung pertumbuhan dan pumpunan awan hujan yang signifikan sepekan ke depan di wilayah Sulut

Oleh karena itu, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas II Sam Ratulangi Manado mengeluarkan peringatan agar waspada cuaca ekstrem di Sulut selama sepekan ke depan.

"Berdasarkan analisis dan pemantauan data cuaca terkini adanya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang di wilayah Sulut yang perlu diwaspadai pada periode tanggal 04 Maret – 10 Maret 2024," kata Dhira Utama dalam keterangan reaminya, Senin (4/3/2024).

Potensi cuaca ekstrem itu berpeluang terjadi di wilayah Kota Manado, Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung, Kota Tomohon, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Kepulauan Talaud, Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Kabupaten Bolmong Timur, Kabupaten Minahasa Selatan, Kabupaten Bolmong, Kabupaten Bolmong Utara, Kota Kotamobagu, Kabupaten Bolmong Selatan, dan Kabupaten Minahasa Tenggara.

Untuk itu BMKG Stasiun Meteorologi Sam Ratulangi Manado mengimbau instansi terkait dan masyarakat khususnya yang berdomisili di wilayah rawan bencana alam atau bertopografi curam/bergunung/tebing agar senantiasa mengantisipasi dampak yang ditimbulkan akibat cuaca ekstrem yaitu bencana hidrometeorologi atau bencana yang diakibatkan oleh parameter meteorologi (hujan dan angin kencang) seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, jalan licin serta berkurangnya jarak pandang.

Editor : Subhan Sabu

Follow Berita iNews Manado di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut