Tahun 1946-1948, Penlong bermarga Massie asal Langowan masuk dan menggantikan Goni. Selanjutnya, pada tahun 1949-1950, Penlong Massie digantikan Penlong bermarga Mamesah. Pada Tahun 1951-1954, Johan Polla untuk kedua kalinya dipercayakan menjabat Penlong setelah diganti pada Tahun 1940 silam.
Perubahan terjadi di Tahun 1954. Struktur majelis gereja di Resor Poigar berubah dalam bentuk badan pekerja. Mengikuti itu, jabatan baru dengan sebutan Penatua (disadur berbagai sumber, Penatua artinya tua-tua atau orang yang dituakan di salah satu wilayah) ditetapkan. Komposisi badan pekerja saat itu, yakni, Ketua Penatua (Pnt) Ayub Paisa, Penulis Pnt CHJ Salem dan Penyimpan Pnt AE Tampemawa. Tahun 1954, Jemaat Poigar akhirnya berpisah dari wilayah Klasis Kumelembuai dan masuk wilayah Ongkaw. Tahun itu, Pendeta pelayanan di wilayah Ongkaw bernama Saul Sumolang.
Tahun 1961 – 1965, struktur badan pekerja majelis gereja kembali berubah. Termasuk jabatan didalamnya. Saat itu, badan pekerja majelis masih diketuai Pnt Ayub Paisa.
Namun, jabatan sekretaris dan bendahara merupakan jabatan baru ditetapkan dan dijabat Pnt SP Toloh. Pun, saat itu Jemaat Poigar dibagi dua kelompok wilayah pelayanan, yakni, Kelompok Utara dan Kelompok Selatan.
Pun, saat itu belum ada pembagian kolom jemaat. Pada tahun 1966, akhirnya disepakati pengurus badan pekerja majelis gereja diberi tugas dengan periode selama 4 tahun pengabdian, dihitung tahun diangkat. Tahun 1966-1969 struktur badan pekerja yakni, Ketua Pnt Ayub Paisa, Sekretaris Pnt Marthen Roring, Bendahara Syamas (Sym) Ibu Toloh-Umpel. Selain kebijakan masa tugas empat tahun, pada saat itu akhirnya dibentuklah kolom jemaat sebanyak enam kolom. Pembagian kolom waktu itu disesuaikan dengan jumlah pembagian lingkungan/jaga dari pemerintah desa yang membagi Poigar dengan enam lingkungan. Sementara itu, jabatan pendeta pelayanan wilayah Ongkaw berganti dari Pdt Saul Sumolang ke Pdt CH Lengkey. Kemudian, pengangkatan guru agama dilakukan dan dijabat Jantje Singal.
Editor : Fabyan Ilat