4. Irjen Pol (Purn) Benny Mamoto
Benny Josua Mamoto. Foto/Istimewa)
kandidat Menteri asal Sulawesi Utara di Kabinet Prabowo-Gibran berikutnya ada nama Irjen Pol (Purn) Dr Benny Josua Mamoto. Mantan Deputi Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional ini layak masuk ke kabinet Prabowo Gibran. Dia memiliki karir mentereng di kepolisian karena selain paham pemberantasan narkoba,
Benny Mamoto juga berpengalaman dalam pemberantasan terorisme. Dia pernah melakukan penyelidikan dan penyidikan ke luar negeri, seperti pemeriksaan saksi kasus pembunuhan Beng Seng di Hongkong dan Shenzhen, Tiongkok.
Penyelidikan kasus perbankan ke Hongkong, penyelidikan kasus BLBI ke Los Angeles, Amerika Serikat, penyelidikan kasus BLBI ke Singapura, penyelidikan kasus bom di KBRI Paris, Prancis, pemeriksaan tahanan kasus teror di Singapura, Malaysia, Filipina, Australia, Kabul, Afganistan, penyelidikan kasus teror di Pakistan.
Dia juga pernah menjadi Anggota Tim Pemburu Koruptor Kantor Menkopolhukam, Anggota Tim Pembebasan Sandera Departemen Luar Negeri, pernah melakukan Penyerahan tahanan buronan tentara Timor Leste ke Dili dan menemukan dan mengamankan ladang ganja seluas 155 hektar di Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).
Saat ini Benny Mamoto mengabdikan diri di Kompolnas. Di situ dia juga beberapa kali menyelidiki kasus pembunuhan Brigadir Josua yang dilakukan petinggi Polri.
5. Rocky Gerung
Rocky Gerung. Foto/SINDOnews
Nama Rocky Gerung sebelumnya sempat muncul saat Pilpres 2019 silam. Waktu itu Prabowo Subianto berpasangan dengan Sandiaga Uno. Nama Rocky Gerung bahkan disebut sebagai calon menteri jika Prabowo terpilih.
Nama Rocky Gerung selang lima tahun terakhir jadi pembahasan publik karena kritik kerasnya terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin. Rocky Gerung mengkritik kebijakan pemerintah soal pembangunan infrastruktur, soal masalah lingkungan hidup juga soal hubungan internasional.
Rocky Gerung menjadi dosen di Universitas Indonesia dan mengajar di Departemen Ilmu Filsafat, yang kini tergabung di dalam Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, sebagai dosen tidak tetap hingga awal 2015. Dia berhenti mengajar disebabkan keluarnya UU No. 14 tahun 2005 yang mensyaratkan seorang dosen harus minimal bergelar magister, sedangkan Rocky hanya menyandang gelar sarjana. Dia tercatat mengampu mata-mata kuliah seperti Seminar Teori Keadilan, Filsafat Politik, dan Metode Penelitian Filsafat; ia juga pernah mengajar pada program pascasarjana. Salah satu mahasiswa yang dibimbingnya adalah aktris Dian Sastrowardoyo.
Dalam bidang politik, Rocky Gerung bersama Sjahrir dan istrinya, Kartini pernah mendirikan Partai Indonesia Baru (PIB) pada 2002.
Editor : Fabyan Ilat