Begini Analisa Ahli Terkait Gerhana Matahari Total 8 April 2024

DALLAS, iNewsManado.com – Gerhana Matahari total akan terjadi pada Senin 8 April 2024 mendatang. Momen ini jadi penantian seluruh masyarakat dunia karena gerhana matahari total memiliki keistimewaan tersendiri.

Beberapa orang yang berharap untuk menyaksikan gerhana matahari total pada Senin (8/4/2024) mungkin akan melihat matahari tertutup awan, bukannya bulan.

Masih ada banyak waktu untuk mengubah perkiraan tersebut, namun ahli meteorologi memperkirakan bahwa badai pada hari gerhana dapat menyelimuti sebagian jalur, yang membentang dari Meksiko dan Texas hingga Maine dan sebagian Kanada.

Jika awan tidak menghalangi, masyarakat yang memakai kacamata gerhana akan melihat bulan mulai menutupi matahari secara perlahan hingga tertutup seluruhnya, suatu periode kegelapan yang disebut “totalitas” di mana suhu turun dan mahkota matahari akan turun. terlihat.

Awan diperkirakan akan menutupi sebagian besar jalur gerhana karena badai yang bergerak melintasi Amerika Serikat bagian tengah.

Ahli meteorologi Layanan Cuaca Nasional Marc Chenard mengatakan wilayah timur laut AS saat ini memiliki peluang terbaik untuk mengalami langit cerah, bersama dengan sebagian Arkansas, Missouri, dan Illinois.

Kanada juga mungkin hanya memiliki tutupan awan tipis yang tidak akan berdampak signifikan terhadap pemandangan. Awan yang lebih tinggi dan lebih tipis masih memungkinkan pengunjung gerhana untuk melihat sekilas matahari, sementara awan yang lebih rendah dan lebih tebal dapat mengaburkan keseluruhan pemandangan.

Sebagian wilayah Ohio, Pennsylvania, New York, dan Texas patut dipertanyakan. Meksiko mungkin juga memiliki tutupan awan tingkat rendah hingga menengah.

Suchhari Jayasekara, seorang profesor fisika di Southern Illinois University, melihat gerhana tahun 2017 dari Carbondale, Illinois, yang sebagian tertutup awan.

Dari sudut pandangnya di Stadion Saluki di universitas tersebut, tontonan tersebut menghilang tepat saat bagian terakhir dari matahari dipadamkan oleh bulan. Kerumunan terdiam.

“Saat itu gelap, tapi kami tidak bisa melihat matahari,” katanya dikutip APnews, Jumat (5/4/2024).

Editor : Fabyan Ilat