JAKARTA, iNews.id - Penikmat Tahu dan Tempe harus bersiap kenaikan harga dua makanan khas Indonesia tersebut.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) memprediksi harga tahu dan tempe akan mengalami kenaikan dalam waktu dekat. Kemendag pun mengimbau masyarakat untuk bisa memaklumi pedagang jika memberi harga beda dari sebelumnya.
"Saya ingin menyampaikan kepada masyarakat bahwa kenaikan harga kedelai dunia berdampak pada kenaikan harga kedelai di tingkat pengrajin tahu dan tempe. Dan hal ini akan mempengaruhi harga tahu dan tempe," ujar Dirjen Perdagangan Dalam negeri Kementerian Perdagangan Oke Nurwan dalam konferensi pers virtual, Jumat (11/2/2022).
Oke menerangkan, apabila harga kedelai nanti mencapai Rp12.000 per kilogram, maka harga jual tempe di konsumen akhir akan naik hingga Rp300 menjadi Rp10.600 per kilogram. Sementara untuk harga tahu bakal naik Rp5 per potong dari harga sebelumnya. Sehingga menjadi Rp700 per potong.
"Naiknya ini diperkirakan sampai Juli 2022. Dengan catatan kalau Rp12.000 tidak terlampaui ya. Sekarang ini harga kedelai masih Rp11.500. Jadi harga tempe Rp10.300 per kilogram dan tahu Rp 650 per potong," kata Oke.
Dijelaskan dia, penyebab naiknya harga kedelai dunia ini lantaran ada kenaikan biaya sewa lahan, ketidakpastian cuaca di negara produsen, adanya kenaikan inflasi di negara produsen yang berdampak pada kenaikan harga masukan produksi, serta terjadi kekurangan tenaga kerja.
"Berdasarkan informasi dari Akindo (Asosiasi Kedelai Indonesia), penurunan produksi kedelai dunia ini berdampak pada kenaikan harga kedelai. Beberapa penyebabnya ada inflasi di Amerika yang mencapai 7% yang berdampak pada kenaikan harga input dari produksinya," beber Oke.
Dengan demikian, kenaikan harga kedelai dunia ini lah yang akan berdampak pada harga kedelai di dalam negeri di tingkat pengrajin tahu tempe.
Editor : Fabyan Ilat