get app
inews
Aa Text
Read Next : ADA APA HARI INI: 11 April 2012 Gempa Bumi M8.6 Landa Aceh, 5 Warga Tewas

ADA APA HARI INI: 27 Januari 1981 Kapal Tampomas II Terbakar, Tewaskan 431 Orang

Kamis, 27 Januari 2022 | 19:33 WIB
header img
Kapal Tampomas II terbakar di Laut Jawa (Foto: Wikipedia)

ADA APA HARI INI Membahas kejadian pada 27 Januari 1981. Saat itu terjadi tragedi kebakaran Kapal Tampomas II di Laut Jawa.

Sebanyak 431 penumpang tewas dalam kejadian tersebut.

KMP Tampomas II adalah kapal penumpang milik Pelni (Pelayaran Nasional Indonesia) yang mengalami kebakaran dan tenggelam di sekitar Kepulauan Masalembo di Laut Jawa.

KMP merupakan singkatan dari Kapal Motor Penumpang. Kapal yang dinakhodai oleh Kapten Abdul Rivai kelahiran Bengkulu 23 Agustus 1936 ini, sedang menempuh perjalanan dari Jakarta menuju Sulawesi dan karam pada tanggal 27 Januari 1981.

Musibah ini menyebabkan tewasnya ratusan penumpang kapal tersebut.

KMP Tampomas II yang semula bernama MV Great Emerald diproduksi tahun 1956 oleh Mitsubishi Heavy Industries di Shimonoseki, Jepang, tergolong jenis Kapal RoRo (Roll On-Roll Off) dengan tipe Screw Steamer berukuran 6139 GRT (Gross Registered Tonnage) dan berbobot mati 2.419.690 DWT (Dead-Weight Tonnage). Dimodifikasi ulang (Retrofit) tahun 1971 di Taiwan. Kapal ini berkapasitas 1250-1500 orang penumpang, dengan kecepatan maksimum 19.5 knot. Memiliki lebar 22 meter dan Panjang 125,6 meter.

Kapal ini dibeli oleh PT. PANN (Pengembangan Armada Niaga Nasional) dari Pihak Jepang, Comodo Marine Co. SA seharga US$ 8.3 Juta. Kemudian PT. PELNI (Pelayaran Nasional Indonesia) membeli secara mengangsur selama sepuluh tahun kepada PT. PANN.

Berbagai pihak telah heran akan mahalnya harga kapal ini, mengingat pernah ditawarkan ke Perusahaan Pelayaran Swasta lain hanya seharga US$ 3.6 Juta. Berbagai pihak, termasuk Jepang sendiri telah menyatakan kapal ini afkir karena telah berumur 25 tahun.

Begitu dioperasikan, kapal penumpang ini langsung dipacu untuk melayani jalur Jakarta-Padang dan Jakarta-Ujungpandang yang memang padat.

Setiap selesai pelayaran, kapal ini hanya diberi waktu istirahat selama 4 jam dan harus siap untuk melayani pelayaran selanjutnya. Perbaikan dan perawatan rutin terhadap mesin dan perlengkapan kapal pun hanya dapat dilaksanakan sekadarnya saja, padahal mengingat usianya yang sudah cukup berumur, seyogianya kapal ini perlu mendapat perawatan yang jauh lebih cermat.

 

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut