MANADO, iNewsManado.com - Enam pesawat F-16 Fighting Falcon TNI AU dari Skadron Udara 3 "The Dragon" dan Skadron Udara 14 "The Tiger" Lanud Iswahjudi Madiun tiba di Lanud Sam Ratulangi dalam rangka melaksanakan Air Manuever Exercise (AMX) Latma Elang Ausindo 2023.
Rombongan yang dipimpin oleh Danskadud 3 Letkol Pnb Pandu "Hornet" Eka Prayoga diterima dengan hangat oleh Danlanud Sam Ratulangi Marsma TNI Muhammad Mujib, S.E., M.M., beserta pejabat Lanud Sam Ratulangi, perwakilan Angkatan Udara Australia (RAAF), dan pejabat Komando Latihan (Kolat).
Latma Elang Ausindo 2023 direncanakan akan berlangsung selama dua minggu ke depan dan akan melibatkan berbagai materi latihan pertempuran udara intensif, termasuk Dissimilar Basic Fighter Maneuver, Dissimilar Air Combat Manuever, Offensive Counter Air, dan Defensive Counter Air.
Danskadud 3 Letkol Pnb Pandu "Hornet" Eka Prayoga mengungkapkan bahwa latihan ini merupakan momen penting bagi mereka karena akan melibatkan pertempuran udara dengan pesawat generasi kelima F-35A RAAF, baik dalam pertempuran jarak dekat maupun pertempuran jarak jauh, yang merupakan pengalaman pertama bagi mereka.
"Selain itu juga sebagai sarana kami untuk sharing knowledge dan pengalaman dengan counterpart dari RAAF, baik penerbang maupun teknisi, serta sebagai sarana untuk mengukur kemampuan penerbang TNI AU dari hasil latihan profisiensi di satuan," ujarnya, Minggu (17/9/2023).
Peserta latihan diharapkan akan mendapatkan pelajaran berharga dalam meningkatkan kemampuan pertempuran udara mereka, yang akan mendukung operasi dan latihan bersama negara dalam skala besar, seperti Latihan Bersama Multinational Pitch Black. Selain itu, latihan ini juga akan mempererat hubungan militer dan diplomatis antara kedua negara di masa depan.
Latma Elang Ausindo 2023 diharapkan akan menjadi tonggak penting sebagai Confidence Building Measures dalam menjaga stabilitas dan perdamaian regional di kawasan Asia-Pasifik. Sebagai "Ambassador In Blue," TNI AU berperan sebagai duta bangsa di bidang kedirgantaraan dan merupakan ujung tombak diplomasi dirgantara sekaligus benteng terdepan pertahanan Tanah Air Indonesia.
Editor : Subhan Sabu