MANADO, iNewsManado.com - Guna memenuhi kebutuhan masyarakat menyambut bulan suci Ramadan dan Idulfitri 1444 H, Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menyiapkan sebanyak Rp3 Triliun uang kartal untuk kebutuhan Ramadan dan Idulfitri 2023.
Kepala KPw BI Sulut, Andry Prasmuko mengatakan untuk layanan penukaran perbankan Sulut terdapat sebanyak 81 titik yang tersebar di kota Manado, kota Bitung, kota Tomohon, kota Kotamobagu, Kabupaten Kepulauan Sitaro di Siau), Kabupaten Kepulauan Sangihe di Tahuna dan Kabupaten Kepulauan Talaud di Lirung dan Melonguane.
"Kemudian di luar dari titik-titik layanan sebelumnya, terhitung tanggal 28 Maret 2023 sampai dengan 20 April 2023, KPw BI Sulut juga menyediakan opsi layanan penukaran uang melalui kas keliling di pusat keramaian seperti terminal, stasiun dan pusat pertokoan dan kas keliling di pasar - pasar tradisional," kata Andry Prasmuko, Kamis (30/3/2023).
Titik-titik layanan kas keliling di lokasi tersebut di antaranya Pasar Tuminting, pasar Bersehati, pasar Karombasan, Stasiun Bus trans Sulawesi Malalayang? Kawasan Megamas dan Kantor Lama Bank Indonesia di wilayah pasar 45.
Hadir pula penukaran melalui kegiatan kas keliling di instansi-nstansi seperti Kantor Gubernur Provinsi Sulut, Kodam XIII Merdeka, Kantor Walikota Manado, Kantor Lantamal VIII, Kantor Brimobda Sulut, dan Kantor Polda Sulut.
"Khusus untuk layanan penukaran di kas keliling, masyarakat diharapkan memesan penukaran terlebih dahulu melalui aplikasi PINTAR," ujar Andry.
Di seluruh Indonesia, BI bekerja sama dengan perbankan menyediakan layanan penukaran uang di 5066 titik layanan penukaran di bank yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia mulai tanggal 27 Maret 2023 s.d 20 April 2023.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, BI menyiapkan uang tunai sebesar Rp195 triliun, naik 8,22 persen dari realisasi tahun 2022 dengan 5.066 titik layanan penukaran uang, bertambah 377 titik dari tahun sebelumnya.
"Antisipasi kenaikan ini mempertimbangkan pencabutan status Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), pertumbuhan ekonomi yang semakin membaik serta peningkatan mobilisasi masyarakat. BI juga mengajak masyarakat mengoptimalkan pembayaran transaksi non tunai guna mendukung ekonomi dan keuangan digital," tutur Andry.
Semua program tersebut kata Andry terpadu dalam SERAMBI (Semarak Rupiah Ramadan dan Berkah Idulfitri) 2023 yang telah diluncurkan oleh Deputi Gubernur BI, Aida S. Budiman, di Bank Indonesia pada 20 Maret 2023.
SERAMBI merupakan rangkaian kegiatan pemenuhan kebutuhan uang Rupiah dan layanan kas pada kepada masyarakat periode Ramadan dan Idulfitri 2023.
Dalam kesempatan tersebut, Deputi Gubernur Aida, menyampaikan tiga framework BI dalam melakukan pengelolaan uang rupiah yang dioptimalkan menjelang hari raya, pertama ketersediaan uang rupiah yang berkualitas dan terpercaya, kedua sistem distribusi uang yang efisien dengan layanan kas prima dan ketiga adalah infrastruktur.
Andry juga mengajak masyarakat untuk “Cinta, Bangga, Paham Rupiah." Implementasi cinta dengan merawat uang rupiah, bangga menggunakan Uang rupiah, dan paham, yaitu dengan menggunakannya secara bijak.
Dalam rangka pengembangan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang rupiah tetap juga mencakup peran Rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa serta fungsi Rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh, Bank Indonesia melakukan refocusing edukasi rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.
"CBP rupiah merupakan perluasan edukasi rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian rupiah (3D Dilihat Diraba Diterawang) dan cara merawat Rupiah (5J, Jangan dilipat, Jangan dicoret, Jangan diremas, Jangan dibasahi, Jangan distaples) namun juga mencakup peran rupiah sebagai simbol dan identitas bangsa serta fungsi rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh," tutur Andry.
BI juga mendorong masyarakat untuk mengoptimalkan transaksi pembayaran secara non tunai di antaranya QRIS, memperluas kepersertaan BI-FAST termasuk kanal layanan dan akseptasi masyarakat, serta mendorong Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) untuk mempersiapkan infrastruktur guna menghadapi peningkatan transaksi di bulan Ramadan dan Idulfitri 1444 H.
Sejalan dengan itu, BI menempuh langkah strategis guna memastikan kelancaran sistem pembayaran non tunai. BI memastikan kesiapan (ketersediaan dan keandalan) sistem dan layanan kritikal BI untuk menjamin keberlangsungan operasional sistem pembayaran yang diselenggarakan BI (tunai dan nontunai), termasuk memantau sistem peserta dalam memberikan pelayanan transaksi pembayaran.
Ramadan Idul Fitri maupun hari-hari besar lainnya merupakan momen bagi masyarakat untuk membelanjakan rupiah. Di Ramadan Idul Fitri ini BI mengajak masyarakat untuk berperilaku belanja bijak dan mencermati ciri-ciri keaslian uang rupiah dengan senantiasa menerapkan 3D.
Belanja bijak diwujudkan dengan belanja sesuai kebutuhan (tidak berlebihan, memastikan kualitas setara dengan harga, dan tidak menimbun pembelian), belanja produk dalam negeri (khususnya produk UMKM), dan mengalokasikan dana secara tepat (berhemat dan menabung).
"Tema Ramadan/Idulfitri yang diusung tahun ini merefleksikan ajakan tersebut, yakni "Serambi Rupiah Ramadan : Belanja Bijak." Pungkasnya.
Editor : Subhan Sabu