Parahnya lagi, para korban disebut terbagi dibeberapa desa, diantaranya, Desa Modisi, Desa Posilagon dan Desa Perjuangan, semuanya di Kecamatan Pinolosian Timur.
Salah satu warga yang meminta namanya tidak ditulis kepada iNewsManado membeber, bahwa perbuatan oknum guru itu telah dilakukan selang tiga tahun terakhir.
“Masyarakat di sini (Posilagon) sudah mengetahui perilaku oknum guru. Tapi para korban enggan mengaku dan tidak ada laporan polisi dan kami tidak melihat langsung kejadian. Sehingga perilaku oknum guru sudah jadi buah bibir di sini selama ini,” ujar warga, Senin (29/11/2021).
Diketahui, pihak kepolisian sudah melakukan penyelidikan kasus ini sejak tiga pekan lalu. Penyidik sudah memintai keterangan sejumlah korban dan saksi dengan turun ke desa-desa di Kecamatan Pinolosian Timur.
Kasusnya sedang dalam penyelidikan. Kami juga akan berkoordinasi dengan pimpinan oknum guru dalam hal ini bupati dan atau wakil bupati,” ujar Kanit PPA Polres Bolsel Herry Djalula, Jumat (19/11/2021) dihubungi iNewsManado.
Editor : Norman Octavianus