JAKARTA, iNewsManado.com - Profil Rumiah Kartoredjo menarik untuk diikuti. Rumiah Kartoredjo merupakan atlet berprestasi sebelum meniti karir di Polri.
Rumiah Kartoredjo merupakan polisi wanita (Polwan) pertama di Indonesia yang menjadi Kapolda.
Rumiah Kartoredjo boleh dibilang pelopor perkembangan karier Polwan di Indonesia. Diangkat sebagai Kapolda Banten, Rumiah telah mendobrak jalan bagi Polwan untuk mengembangkan karier struktural.
Sebelumnya Polwan hanya mendapat tugas-tugas administratif. Selain jabatan struktural sebagai Kapolda, Rumiah merupakan Polwan pertama lulusan Seskoad dan Sespati.
Rumiah membuka jalan bagi Polwan untuk mengikuti pendidikan Sespati hingga ada yang mendapat promosi menjadi jenderal polisi.
Rumiah diangkat menjadi Kapolda Banten pada tahun 2008 menggantikan Brigjen Pol Timur Pradopo yang kala itu dimutasi menjadi Kepala Selapa Polri.
Salah satu tugasnya sebagai Kapolda yang penuh tantangan adalah meredam ketegangan dan kegaduhan menjelang eksekusi terpidana mati kasus bom Bali Imam Samudra alias Abdul Azis, yang merupakan warga Banten. Situasinya saat itu memang lumayan rumit karena beberapa kali eksekusi mengalami penundaan dan keamanan Banten menjadi sorotan.
Namun, Rumiah kala berhasil meredamnya sekaligus menampik segala isu tidak sedap yang berkaitan dengan pemakaman Imam Samudra.
Sebelum menjadi Polwan, Rumiah merupakan atlet yang aktif dalam mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON).
Ia pernah mengikuti PON IX di Jakarta pada tahun 1977 sebagai atlet softball mewakili Jawa Timur.
Saat ia mengikuti PON IX, ia sedang mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri. Ia pun mendapatkan prioritas mengingat olahraga merupakan kebutuhan pokok bagi Polri dan mendapatkan dispensasi baik dari panitia penerimaan maupun dari panitia penyelenggara PON. Setelah masuk Polri, Rumiah tetap mengikuti kejuaraan olahraga, Pada tahun 1981, Rumiah juga menjadi atlet softball perwakilan DKI Jakarta di PON X Jakarta. Kemudian kesamaptaan Jasmani ABRI tahun 1979 dengan juara pertama tingkat Garnisun DKI Jakarta, Tribrata Cup tahun 1981 di Jakarta dengan juara pertama, sebagai atlet tolak peluru dan juara kedua, sebagai atlet lompat jauh, kejuaraan atletik Polri Tribrata Cup tahun 1982 dengan juara pertama pada lomba lari putri, kejuaraan menambak Polri tingkat DKI Jakarta tahun 1982 dengan juara pertama, dan kejuaraan atletik Polri Tribrata Cup tahun 1984 dengan juara kedua lompat jarah jauh putri.
Selain nasional, Rumiah juga banyak mengukir prestasi pada tingkat internasional sebagai atlet softball. Rumiah berpartisipasi saat mengikuti South East Asia Games (SEA Games) mewakili Indonesia beberapa kali, seperti, SEA Games X tahun 1979, SEA Games XI tahun 1981, SEA Games XII tahun 1983, dan SEA Games XIV tahun 1987. Rumiah merupakan pemain yang unggul baik dalam memukul, menangkap, maupun melempar bola sehingga, ia sempat diberi predikat sebagai the best hitter.
Hal tersebut dibuktikan dengan peartisipasinya Rumiah pada kejuaraan 5th World Women’s Softball Championship tahun 1982 di Taipei, Taiwan. Setelah berpangkat Kapten, ia tidak pernah mengikuti kejuaraan sebagai atlet, melainkan sebagai panitia penyelenggara baik Tribrata Cup maupun Kapolri Cup. Selain itu, Rumiah juga aktif sebagai pembina atletik Polri ,sekretaris Persatuan Bola Voli Indonesia (PBVI) , dan Sekretaris Persatuan Judo Seluruh Indonesia (PJSI). Saat ini Rumiah menjabat sebagai Ketua Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Banten.
Profil Rumiah Karteredjo
Lahir: Tulungagung, 19 Maret 1953
Pendidikan:
SD-SMP di Tulungagung.
SMA Malang.
Kuliah di STO Surabaya (sekarang Unesa) hingga lulus pada tahun 1975 sebagai sarjana muda olahraga.
Sepamilsukwan dan lulus sebagai perwira pertama pada tahun 1978.
Selapa Polri pada tahun 1990
Seskoad tahun 1995
Sespati tahun 2003
Editor : Fabyan Ilat