get app
inews
Aa
Read Next : Infografis: Kisah Zhang Ruifang, Manusia Bertanduk Asal China

Makin Memanas, Begini Awal Mula Sejarah Panjang Konflik China dan Taiwan 

Kamis, 04 Agustus 2022 | 17:16 WIB
header img
Sejarah konflik China dan Taiwan bermula dari perang saudara pada 1945-an (Foto: Reuters)

Melansir jurnal “Kajian Historis atas Kompleksitas Isu Taiwan dalam Hubungan China dan Amerika Serikat” (2014), China dan Taiwan mempunyai kedekatan geografis lantaran hanya dipisahkan Selat Taiwan. Sementara itu, Taiwan jelas terimpit oleh dua kekuatan besar, yakni AS dan China. 

Bagi China, Taiwan tak ubahnya seperti pulau yang hilang karena berbagai ketegangan dan peperangan yang pernah terjadi di masa lalu. Keyakinan serupa muncul dari para pemimpin China yang menganggap negaranya akan sangat makmur jika Taiwan kembali ke pangkuan. 

Oleh karena itu, unifikasi Taiwan-China adalah mimpi besar yang terus berusaha dicapai. 

Wilayah Taiwan dan China Daratan pertama kali ditemukan pada tahun 230 pada masa Three Kingdoms. Kemudian, saat Dinasti Ming (166-1644) berkuasa, imperialisme Eropa berkembang pesat di Asia dan dinasti pun berganti ke tangan Dinasti Qing. Saat itu pula, Belanda menguasai Taiwan dan menjadikannya basis pasar yang mempertemukan pedagang Belanda, China dan Jepang.

Namun Dinasti Qing menyerbu Belanda dan merebut kembali Taiwan pada 1662 karena merasa dieksploitasi. 

Sejarah berlanjut saat Jepang menjadikan Taiwan sebagai basis kekuatan militer semasa Perang Dunia II guna mengirimkan pasukan ke Asia Tenggara. Pasca perang 1945, Taiwan dipaksa untuk kembali ke China. Sayangnya, tidak semua masyarakat Taiwan setuju, sebab selama masa pendudukannya, Jepang mencabut akar budaya Taiwan dan menggaungkan program Jepangisasi. 

Pada 1971, PBB mengakui Republik Rakyat China sebagai satu-satunya perwakilan sah China di badan perdamaian dunia tersebut. ROC pun menarik diri dari PBB. Sampai sekarang, Taiwan belum mendapat pengakuan dari seluruh negara di dunia, meskipun telah memiliki pemerintahan, bendera, serta mata uang sendiri.

Editor : Donald

Follow Berita iNews Manado di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut