CAPE TOWN, iNewsManado.com - Air tanah berusia 1,2 miliar tahun diklaim ditemukan di Afrika Selatan.
Hal itu disebar Ilmuwan Departemen ilmu Bumi di Universitas Toronto, Kanada. Mereka menemukan air tanah berumur 1,2 miliar tahun di sebuah tambang bawah tanah Afrika Selatan .
Para ilmuwan meyakini air tanah ini adalah salah satu yang tertua di planet ini dan interaksi kimia dengan batuan menawarkan wawasan baru tentang kerak bumi.
Air tanah Afrika Selatan ini juga kaya konsentrasi tertinggi produk radiogenik, elemen yang dihasilkan oleh radioaktivitas, namun dalam bentuk cair.
Menurut penelitian bahwa situs air tanah kuno ini suatu hari nanti berpotensi berfungsi sebagai sumber energi. Oliver Warr, peneliti di Departemen ilmu Bumi di Universitas Toronto di Kanada, menggambarkan lokasi tersebut sebagai Kotak Pandora helium-dan- tenaga penghasil hidrogen.
Penemuan baru ini mengikuti penemuan sebelumnya tentang air tanah berusia sekitar 1,8 miliar tahun selama ekspedisi penelitian tahun 2013.
“Salah satu bagian yang paling menarik dari penemuan baru ini adalah bahwa pada awalnya kami mengira air tanah di Kidd Creek adalah outlier. Tapi sekarang kami memiliki situs baru yang terletak di suatu tempat yang berbeda dengan sejarah geologi yang sama sekali berbeda yang juga menyimpan cairan pada skala waktu miliaran tahun,” kata Warr dikutip SINDOnews dari Live Science, Sabtu (16/7/2022).
Lokasi penemuan berada di tambang emas dan uranium, yang dikenal sebagai Moab Khotsong, terletak sekitar 161 kilometer barat daya Johannesburg.
Lokasi ini merupakan rumah bagi salah satu poros tambang terdalam di dunia, terjun ke kedalaman 3 km di bawah permukaan pada titik terdalamnya.
Setelah mengumpulkan sampel di Moab Khotsong, Warr dan tim peneliti internasionalnya memeriksa isinya dan menemukan bahwa air mengandung sifat yang mirip dengan air di Kidd Creek, Ontario, terletak di bawah Perisai Kanada.
Editor : Fabyan Ilat