Sebagai upaya preventif, dilakukan dengan imunisasi BCG pada anak-anak yang sudah berlangsung puluhan tahun. Cakupan BCG 3 tahun terakhir angkanya semakin menurun, pada 2018 sebanyak 37%, 2019 sebanyak 50%, dan 2020 sebanyak 32%. Hal tersebut dikarenakan adanya pandemi Covid-19, kemudian pemberian terapi pencegahan TBC pada kontak erat.
"Jadi mereka yang kontak dengan pasien TBC di rumahnya bisa diberikan obat TBC sebagai preventif untuk mencegah terjadinya penularan lebih lanjut," ucap Wamenkes Dante.
Strategi selanjutnya adalah deteksi, mulai dari fasilitas kesehatan, tracing target per desa, kecamatan hingga provinsi dan utilisasi mesin tes cepat molekuler (TCM). Utilisasi mesin TCM yang tersedia di Puskesmas mengalami menurun akibat pandemi Covid-19.
Saat ini ada 1.168 alat TCM yang tersebar di 34 provinsi dan 496 kabupaten/kota. Wamenkes Dante mengatakan akan menambah jumlah mesin tersebut. Strategi terakhir adalah terapi, baik terapi sensitif TBC maupun TBC yang sudah resisten yang sulit diobati.
"Sebagai bagian dari masyarakat, kita harus berperan serta dalam kegiatan ini. Maka penemuan kasus di luar fasilitas kesehatan menjadi sangat penting dan menjadi ujung tombak dari skrining dan penemuan kasus TBC di masa yang akan datang," tutur Dante.
Editor : Norman Octavianus