Dilarang di India dan Rusia, Mastercard Migrasi ke Asia Tenggara

Tim iNewsManado
Mastercard siap rambah pasar Asia Tenggara. (F: Reuters)

DAVOS, iNews.id – Mastercard siap migrasi besar-besaran ke Asia Tenggara setelah dilarang di Rusia dan India untuk menerbitkan kartu baru.

Mastercard (MA.N) juga membidik Amerika Latin sebagai daerah migrasi baru di eropa.

BACA JUGA: Hilang di Sungari Aare Swiss, Ini Profil dan Biodata Emmeril Kahn Mumtadz Anak Ridwan Kamil

"Asia Tenggara menarik (karena) demografi yang tepat, adopsi teknologi dan digitalisasi, dan fokus pemerintah pada inklusi keuangan," kata Ling Hai kepada Reuters Global Markets Forum, menambahkan bahwa negara-negara di kawasan ini juga akan mendapat manfaat sebagai rantai pasokan , Jumat (27/5/2022).

BACA JUGA: Lawan Liverpool di Final Liga Champions, Carlo Ancelotti Bahas Epic Comeback

Bank sentral India melarang Mastercard setelah menyatakannya "tidak sesuai" dengan aturan 2018 negara itu yang mengharuskan jaringan kartu asing untuk menyimpan data pembayaran India secara lokal untuk "akses pengawasan tanpa batas".

"Perasaan kami adalah kami semakin dekat dengan resolusi," kata Hai tentang larangan India, menambahkan bahwa perusahaan itu bekerja "sangat konstruktif">Reserve Bank of India (RBI).

Hai mengatakan Mastercard siap untuk mematuhi aturan penyimpanan data lokal India. "Tujuannya adalah untuk menjadi 100% patuh. Apa pun yang kami butuhkan untuk dilokalkan di India, kami mengambil langkah nyata untuk sampai ke sana."

Mastercard mengatakan India adalah pasar pertumbuhan utama dan telah menginvestasikan $2 miliar di negara itu sejak 2014 untuk membangun pusat teknologi dan mendukung inovasi dalam pembayaran digital.

Mastercard menangguhkan operasi di Rusia - pasar yang menyumbang sekitar 4% pendapatan bersihnya pada tahun 2021 - pada bulan Maret, karena invasinya ke Ukraina.

Di Rusia, jika ada peluang untuk meningkatkan aturan dan peraturan di bidang-bidang seperti inklusi keuangan, keberlanjutan, dan privasi data, Mastercard akan "bekerja untuk mengubahnya bersama dengan pemangku kepentingan lain dalam ekosistem, termasuk pemerintah sendiri", kata Hai.

Editor : Fabyan Ilat

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network