MANADO, iNewsManado.com - Makna dan sejarah ogoh-ogoh akan diulas dalam artikel kali ini. Ogoh-ogoh merupakan sebuah patung yang identik dibuat umat Hindu sehari jelang perayaan Hari Raya Nyepi.
Ogoh-ogoh menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala merepresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Bhuta Kala digambarkan sebagai sosok yang besar, menakutkan, dan berwujud raksasa.
Dalam makna dan sejarah ogoh-ogoh, kata ogoh-ogoh itu berasal dari bahasa Bali, yakni kata Ogoh yang berarti mengguncang. Dan ogoh-ogoh berarti mengguncang sesuatu.
Dilansir berbagai sumber, sejarah ogoh-ogoh pertama kali dibuat pada 1983 silam. Saat itu, wujud Bhuta Kala dibuat berbarengan dengan ritual Nyepi di Bali. Nah, dari situlah pembuatan ogoh-ogoh mulai berlangsung di tahun berikutnya hingga kini.
Sementara sosok yang pertama kali membuat patung ogoh-ogoh masih belum jelas. Banyak versi yang muncul di masyarakat. Versi pertama, pembuatan ogoh-ogoh pertama kali dilakukan di Br. Abiantubuh, Kesiman dengan pemrakarsanya, yaitu Bapak I Made Jayadi. Ketika itu bentuknya masih sederhana, tubuhnya yang terbuat dari ambu (daun muda dari pohon enau) ditambah dengan topeng seadanya.
Cerita lainnya menyebutkan bahwa ogoh-ogoh dikenal sejak jaman Dalem Balingkang, dimana pada saat itu ogoh-ogoh dipakai pada saat upacara Pitra Yadnya (upacara untuk menghormati leluhur). Juga ada juga versi lain yang menyebutkan, ogoh-ogoh terinspirasi dari tradisi Ngusaba Ndong-Nding di Desa Selat Karangasem. Lalu, informasi lain menyebutkan bahwa ogoh-ogoh muncul sekitar tahun 70an.
Pun, untuk diketahui ogoh-ogoh sering diidentikkan dengan makhluk menyeramkan. Kalau di mitologi Hindu Bali yakni, rangda, barong atau Bhuta kala.
Ogoh-ogoh juga sering digambarkan seperti wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Syurga dan Naraka, seperti: naga, gajah, dan widyadari. Bahkan, ogoh-ogoh ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin dunia, artis, atau tokoh agama.
Tujuan ogoh-ogoh adalah untuk melambangkan dan mewakili roh jahat dan kekuatan negatif yang perlu diusir dari Bali sebagai bagian dari ritual penyucian menjelang Hari Raya Nyepi. Makanya patung ogoh-ogoh akan dibakar setelah pawai.
Pembakaran ogoh-ogoh dimaksudkan penyucian dan pembersihan energi negatif dan roh jahat dari pulau yang menjadi tema sentral hari raya tersebut.
Menurut kepercayaan Hindu Bali, Nyepi adalah saat pulau ini dikunjungi oleh kekuatan negatif dan setan, dan ogoh-ogoh mewakili roh jahat tersebut.
Itulah makna dan sejarah ogoh-ogoh yang jarang diketahui. Semoga bermanfaat!
Editor : Fabyan Ilat
Artikel Terkait