OSLO, iNews.id – Norwegian Air (NAS.OL) memborong sekira 50 pesawat Boeing (BA.N) 737 MAX 8 dan mendapatkan opsi untuk 30 pesawat lagi dengan harga yang tidak diungkapkan.
Hal itu dilakukan Norwegian Air karena ingin mengakhiri perselisihan kontrak antara kedua perusahaan, Senin (30/5/2022) dilansir Reuters.
BACA JUGA: Rayakan Kemenangan Real Madrid, Puluhan Penggemar Terluka
Kesepakatan itu merupakan dorongan bagi Boeing, menambatkan pelanggan lama Norwegia ke pembuat pesawat AS setelah maskapai yang berbasis di Oslo awal tahun ini mengatakan akan mempertimbangkan untuk beralih ke saingannya Airbus (AIR.PA).
Bagi Norwegia, kesepakatan tersebut menandai kembalinya kepemilikan pesawat setelah terpaksa menggunakan kesepakatan leasing selama proses kebangkrutan yang menyelamatkan perusahaan tahun lalu.
BACA JUGA: Awas! BMKG Deteksi Dua Bibit Siklon Tropi, Begini Dampaknya
Kesepakatan itu termasuk kompensasi kepada Norwegia sebagai penyelesaian perselisihan sebelumnya atas pengiriman pesawat MAX dan Dreamliner dan masalah teknis, yang memicu keuntungan finansial 2 miliar crown Norwegia ($212,2 juta), kata maskapai itu. Saham Norwegia melonjak 8,4% pada 0857 GMT, mengungguli kenaikan 0,3% dalam indeks benchmark Oslo (.OSEBX). Sahamnya kini telah naik sekitar 12% sejak maskapai itu direkapitalisasi setahun lalu.
Konflik dengan Boeing adalah satu-satunya masalah yang belum terselesaikan selama restrukturisasi maskapai tahun lalu, kata Kepala Eksekutif Udara Norwegia Geir Karlsen kepada Reuters.
"Ini adalah bagian terakhir dari teka-teki ... itu akan mengakhiri tuntutan hukum," kata Karlsen.
Keuntungan finansial akan dibukukan segera setelah kesepakatan ditandatangani, diharapkan pada akhir Juni, meningkatkan ekuitas maskapai.
50 pesawat pertama akan dikirimkan antara tahun 2025 dan 2028, sesuai dengan berakhirnya masa sewa saat ini, yang mengakibatkan peningkatan bersih terbatas dari armada perusahaan saat ini.
"Ini adalah kesepakatan penting yang menetapkan jalan di mana Norwegia akan memiliki sebagian besar armadanya," kata Ketua Dewan Svein Harald Oeygard.
"Ini akan menghasilkan biaya menyeluruh yang lebih rendah dan peningkatan ketahanan finansial, memungkinkan kami untuk lebih memperkuat benteng Nordik kami."
Editor : Fabyan Ilat