ROMA, iNews.id – Novak Djokovic akhirnya keluar sebagai juara tenis Italia Terbuka, Minggu (15/5/2022).
Petenis tersebut mengalahkan Stefanos Tsitsipas 6-0 7-6 (5) pada partai final yang digelar di Roma, Italia.
Kemenangan itu, menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Novak Djokovic karena itu merupakan gelar pertamanya dalam lebih dari enam bulan.
BACA JUGA: Hasil Survei Terbaru, Rakyat Kecewa pada Jokowi
Dilansir Reuters, Djokovic tidak kehilangan satu set pun dalam pertandingan final. Setelah meraih kemenangan tingkat turnya yang ke-1.000 dengan mengalahkan Casper Ruud di semifinal untuk membukukan pertandingan dengan Tsitsipas - pengulangan final Prancis Terbuka tahun lalu.
Kemenangan keenam berturut-turut bagi Djokovic atas lawannya dari Yunani tampak tak terelakkan saat ia menyerbu melalui set pertama dengan pukulan keras, yang tidak bisa dijawab oleh Tsitsipas.
Nama Tsitsipas bergema di sekitar Campo Centrale pada game keempat set kedua, namun, karena kesalahan sendiri dari Djokovic memberi pemain Yunani itu dua break point, yang pertama ia ubah untuk memimpin 3-1 di set tersebut.
Setelah Tsitsipas bertahan untuk membuat kedudukan menjadi 4-1, Djokovic kemudian meningkatkan kecepatannya, memenangkan lima dari tujuh game berikutnya untuk membawanya ke tiebreak sebelum menyegel gelar Italia Terbuka keenamnya, dan yang pertama sejak memenangkan Paris Masters pada November.
Ini adalah minggu yang sempurna bagi pemain berusia 34 tahun, yang menjadi orang kelima di Era Terbuka yang mencapai 1.000 kemenangan setelah Jimmy Connors, Roger Federer, Ivan Lendl dan Rafa Nadal, menjelang start Prancis. Buka Minggu depan.
BACA JUGA: Sadis! Pria Ini Tembak Mati 10 Orang dan Lakukan Siaran Langsung
“Saya sendiri terkejut, saya bisa mengatakannya,” kata Djokovic. “Saya memiliki rencana permainan yang jelas dan saya tahu apa yang diharapkan, jadi saya tahu apa yang harus saya lakukan, tetapi saya memainkan set pertama yang sempurna," ujarnya.
“Setelah itu situasinya sedikit lebih ketat. Pada level ini, satu atau dua poin dapat mengubah pertandingan dan dia kemudian kembali unggul 4-1. Pertandingan bisa dengan mudah berlanjut ke set ketiga tetapi saya berhasil menemukan tembakan yang tepat pada waktu yang tepat untuk kembali ke pertandingan.
"Saya telah membangun bentuk saya selama beberapa minggu terakhir dan saya tahu bahwa bentuk terbaik saya di lapangan tanah liat biasanya datang sekitar waktu Roma, jadi tidak bisa lebih baik pergi ke Roland Garros dengan gelar."
Editor : Fabyan Ilat