get app
inews
Aa Read Next : Idul Adha 2022: Sidang Isbat Kemenag Tetapkan 10 Juli 2022, Arab Saudi 9 Juli 2022

Idul Fitri di Indonesia Ditetapkan 2 Mei 2022, Begini Mekanisme Penetapannya

Minggu, 01 Mei 2022 | 21:08 WIB
header img
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengumumkan Idul Fitri bertepatan pada 2 Mei 2022. (Foto: dok Kemenag)

JAKARTA, iNews.id – Pemerintahnya menetapkan Idul Fitri 2022 dilaksanakan pada Senin 2 Mei 2022 besok. Penetapan 1 Syawal 1443 Hijriah ini berdasarkan sidang isbat yang dipimpin Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, di Kementerian Agama, Jakarta Pusat, Minggu (1/5/2022).

BACA JUGA: Kabar Gembira! BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta Segera Cair, Siap-siap Cek Rekening

"Sidang isbat secara bulat menyatakan bahwa 1 Syawal 1443 Hijriah jatuh pada hari Senin 2 Mei 2022," kata Yaqut di lokasi.

Menurutnya, kesepakatan Sidang Isbat dibuat berdasarkan dua hal, yaitu perhitungan hisab dan metode rukyat berdasarkan laporan petugas yang melakukan pengamatan.

Dikatakannya, sidang isbat diawali dengan pemaparan oleh Tim Badan Hisab dan Rukyat Kemenag tentang posisi hilal secara astronomis.

Sebelumnya, Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kementerian Agama (Kemenag) menyampaikan bahwa secara hisab, hilal awal Syawal 1443 Hijriyah di Indonesia dimungkinkan berhasil dirukyat pada hari ini, Minggu (1/5/2022).

BACA JUGA: Biadab! KKB Tembak 2 Anggota TNI-Polri di Gereja

Hal ini disebabkan, berdasarkan perhitungan, posisi bulan pada hari ini yang bertepatan dengan 29 Ramadan 1443 Hijriyah sudah berada dalam Kriteria Baru MABIMS (Menteri-Menteri Agama Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapore).

Penjelasan ini disampaikan Anggota Tim Unifikasi Kalender Hijriyah Kemenag Cecep Nurwendaya saat memaparkan posisi hilal secara astronomis (hisab) dalam Seminar Posisi Hilal Penentu Awal Syawal 1443 H, di Jakarta.

"Berdasar hisab Kriteria Baru MABIMS (3-6,4), baik menggunakan elongasi toposentrik maupun geosentrik di Indonesia sudah memenuhi syarat kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat," ungkap Cecep.

Dalam seminar yang digelar jelang Sidang Isbat (penetapan) Awal Syawal 1443 Hijriah, pakar astronomi ini menjelaskan, 3-6,4 adalah rumusan kriteria baru MABIMS dalam masalah penentuan awal bulan kamariah. Kriteria ini diputuskan pada 8 Desember 2021 dan telah diterapkan pada awal Ramadan 1443 H/2022 M.

Kriteria tersebut menetapkan bahwa awal bulan kamariah dinyatakan masuk dan tiba bila memenuhi parameter ketinggian hilal minimal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat, disingkat 3-6,4.

Cecep menambahkan, posisi hilal ini dilihat dari sudut terjauh bulan (elongasi) diukur dari pusat inti bumi (geosentrik) dan diukur dari permukaan bumi (toposentrik). Dalam paparannya, Cecep mengungkapkan, pada 29 Ramadan 1443 H yang bertepatan pada 1 Mei 2022, ketinggian hilal di Indonesia berada pada rentang 3,79 derajat sampai 5,56 derajat.

"Ini menunjukkan semua daerah telah memenuhi tinggi Kriteria Baru MABIMS," ungkap Cecep.

Sementara, rentang elongasi geosentrik berkisar antara 5,2 derajat sampai dengan 7,2 derajat.

"Artinya, sebagian daerah telah memenuhi Kriteria Baru MABIMS. Karena menggunakan konsep wilayatul hukmi, maka bisa dikatakan, di Indonesia sudah memenuhi kriteria," papar Cecep.

Editor : Fabyan Ilat

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut