JAKARTA, iNews.id – NASA menemukan tanda kehidupan di Planet Uranus seperti di Bumi. NASA menyiapkan langkah untuk kembali mengirim probe atau penjelajah tak berawak untuk kembali memastikan Uranus memiliki tanda kehidupan pada 2030 mendatang.
Kabar ini tentu sangat mencengangkan, apalagi beberapa tahun belakangan tanda kehidupan telah dideteksi di Mars.
BACA JUGA: Katanya Lagi Tren di Korea, Lucinta Luna Ingin Operasi Potong Leher
Ilmuwan memperkirakan di bulan Uranus terdapat adanya tanda-tanda kehidupan seperti di bumi. Dilansir Science Alert, Rabu (20/4/2022), dalam laporan yang berjudul Origins, Worlds, and Life: A Decadal Strategy for Planetary Science and Astrobiology 2023–2032, NASA memnta agar Akademi Sains, Teknik, dan Kedokteran Nasional AS untuk meneliti Uranus.
“Panitia memprioritaskan Uranus Orbiter and Probe (UOP) sebagai misi Flagship baru dengan prioritas tertinggi untuk inisiasi pada dekade 2023–2032,” tulis komite tersebut dalam laporannya. Probe akan dikirim ke orbit Uranus selama bertahun-tahun untuk menyelidiki atmosfernya.
Misi tersebut akan memberikan kekayaan informasi yang tidak ada sebelumnya tentang Uranus. Ilmuwan juga tertarik dengan bulan yang mengorbit di Uranus karena kemungkinan ada tanda-tanda kehidupan di sana.
Uranus merupakan satu-satunya planet di Tata Surya yang kemiringannya sangat ekstrim sehingga sumbu rotasinya hampir sejajar dengan bidang orbit.
Medan magnetnya juga kacau dan planet ini memiliki cincin yang memancarkan sinar-X yang misterius.
"Uranus adalah salah satu benda paling menarik di Tata Surya. Energi internalnya yang rendah, dinamika atmosfer yang aktif, dan medan magnet yang kompleks semuanya menghadirkan teka-teki besar untuk dipecahkan," tulis para ilmuwan.
Ilmuwan memperkirakan kemiringan Uranus disebabkan tumbukan besar sehingga memengaruhi cincin dan satelit planet tersebut.
"Di bulan Uranus juga menunjukkan bukti mengejutkan adanya aktivitas geologi dalam data terbang lintas Voyager 2 yang terbatas, dan merupakan dunia laut potensial," kata ilmuwan. Para ilmuwan percaya bahwa di dasar laut tersebut, ventilasi vulkanik memungkinkan seluruh ekosistem berdasarkan jaring makanan kemosintetik untuk berkembang, seperti ventilasi hidrotermal di Bumi. Ilmuan telah membidik planet ini sebagai kandidat untuk menemukan kehidupan seperti di bumi.
BACA JUGA: Pemerintah Bolehkan Salat Idul Fitri 2022 di Masjid
Pada catatan itu, komite mengidentifikasi dunia laut Enceladus, bulan Saturnus, sebagai prioritas kedua paling utama, dengan misi bernama Enceladus Orbilander. Permukaan yang tertutup es ini telah diamati mengeluarkan gumpalan uap ke luar angkasa dari laut bagian dalamnya.
"Pengambilan sampel ini dapat menilai kelayakhunian lautan Enceladus, dan bahkan mungkin mendeteksi tanda-tanda kehidupan jauh di dalamnya," tulis para ilmuwan.
Laporan sebelumnya, Vision and Voyages for Planetary Science in the Decade 2013-2022, juga merekomendasikan misi Uranus , serta misi Enceladus, meskipun dengan prioritas yang lebih rendah. Biaya misi ke Uranus bisa lebih dari US$4 miliar, tetapi potensi keuntungan ilmiahnya tidak ternilai harganya. Jadi, juga bisa menjadi keuntungan dari eksplorasi Enceladus yang mendalam.
"Laporan ini menetapkan visi yang ambisius tetapi dapat dipraktikkan untuk memajukan batas ilmu keplanetan, astrobiologi, dan pertahanan planet idalam dekade berikutnya," kata astrofisikawan Robin Canup dari Planetary Sciences Directorate di Southwest Research Institute, dan ketua bersama komite pengarah Akademi Nasional untuk survei dekade.
Dua misi dengan prioritas tertinggi dalam survei sebelumnya adalah misi pengembalian sampel Mars, dan misi ke Europa, bulan es dengan dugaan samudra internal yang mengorbit Jupiter.
Kedua misi tersebut berhasil, dan saat ini sedang dalam pengembangan. Ini menjadi pertanda baik bagi penjelajahan luar Tata Surya di masa depan.
Editor : Fabyan Ilat