PANDEMI Covid-19 yang melanda Indonesia sudah memasuki tahun kedua. Ada banyak cara dilakukan seseorang untuk bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19, salah satunya Michael Bambang Hartono, orang terkaya di Indonesia sekaligus pemilik PT Djarum.
Pandemi Covid-19 di awal gelombang penularannya, membuat Bambang Hartono waspada.
Bambang Hartono melalui YouTube Aam Bastaman pada September 2021 lalu, mengaku meninggalkan Indonesia saat Covid-19 menyerang tanah air.
"Saya sudah 19 bulan sejak Maret tahun lalu (2020), satu hari sebelum lockdown Singapura, saya lihat Covid-19 di Indonesia lebih rawan dibandingkan di Singapura," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Tips Berolahraga Disaat Puasa
"Jadi saya dengan dua anak istri di Singapura dan dua anak di Australia," tambahnya.
Dia pun menyebut kagum dengan situasi di Singapura yang begitu disiplin terhadap protokol kesehatan (prokes).
"Kalau orang Indonesia sangat susah diberitahu," ucapnya.
Setelah itu dia mengatakan kalau sempat tak cocok dengan salah satu jenis vaksin Covud-19.
"Saya pakai Pfizer tidak cocok," katanya.
Karena hal itu dia akhirnya memilih vaksin jenis Sinovam untuk dosis keduanya.
"Saya mau ambil yang kedua tunggu Sinovam ini. Saya dapat slot di 14 September 2021," bebernya.
Dia menyebut kalau di Singapura vaksin juga dianjurkan untuk seluruh warganya.
Kemudian, dia mengungkapkan kalau pandemi Covid-19 membuat banyak kehilangan teman.
"Itu teman-teman saya banyak yang kena di Semarang, Kudus, Bandung juga ada. Temen-temen saya itu meninggal, kehilangan sekali saya," ungkapnya.
BACA JUGA: Pembakaran Alquran di Swedia Picu Polemik, MUI Kecam PM Swedia
Menurutnya, teman-temannya itu tak ketat dalam menerapkan prokes.
"Salah satu teman saya Pak Lusen W sama anaknya meninggal. itu satu hari sebelum meninggal masih telepon WhatsApp sama saya. Dia orangnya tidak disiplin dan suka jajan," terangnya.
Meski berhasil melewai masa pandemi Covid-19, namun Bambang Hartono mengaku punya dua macam sakit yang dideritanya.
Editor : Fabyan Ilat