Beber Pertama Kali Berhijab, Angelina Sondakh Berbohong pada Keluarga Karena Takut

JAKARTA, iNews.id – Kehidupan Angelina Sondakh masih jadi perhatian publik.

Pascabebas dari penjara karena tersandung kasus korupsi, Angelina Sondakh yang akrab disapa Angie, jadi narasumber beberapa pihak dalam mengungkap kisah hidupnya.

Baca Juga

Ungkap Kisah Jadi Mualaf, Angelina Sondakh Minta Maaf Permalukan Orangtua

Teranyar, Angelina Sondakh mengungkapkan pertama kali berhijab namun sempat berbohong kepada keluarganya.

Diketahui, Angelina Sondakh merupakan mualaf karena keluarganya berlatarbelakang Kristen.

Angie mengaku, mulai mengenakan hijab di tahun ke-3 dirinya mendekam di penjara. Menurut Angie, sang ayah sempat terkejut melihat dirinya mengenakan hijab. Tetapi, dia beralasan memakai hijab hanya karena ikut kajian di masjid rutan.

"Ayah saya kaget ‘kok pakai jilbab?'. 'Oh iya, ini karena di dalam’," cerita Angie saat ditemui di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, belum lama ini.

Mendekati masa kebebasannya, ayah Angie kembali menanyakan kepada sang putri soal penggunaan hijab itu. Angie pun sempat bingung harus memberi alasan apa lagi.

"Mendekati bebas, ayah saya nanya lagi ‘jadi kamu nanti bebas pakai hijab?’. Aku kayak disamber gledek lagi, bingung karena selama ini bilang ke daddy makainya di dalam ikut kajian kalau ke masjid," tuturnya.

Akhirnya, sang ayah bisa menerima dengan utuh keputusan Angie memakai hijab setelah dinyatakan bebas. Istri mendiang Adjie Massaid itu mengucap syukur karena keluarga bisa berdamai dengan pilihannya.

"Alhamdulillah ayahku bisa menerima. Jadi kalau saya sudah lama ditutupi aibnya sama Allah, insya Allah mudah-Mudahan menutup aurat," kata Angie.

Seperti diketahui, Angelina Sondakh sebelumnya menganut agama Kristen. Tetapi, saat memutuskan menikah dengan mendiang Adjie Massaid pada 2009, dia memilih menjadi mualaf. Menjalani hukuman kasus korupsi Wisma Atlet menjadi sentilan bagi Angie untuk mulai mengenakan hijab.

Setelah menjalani masa hukuman 10 tahun di Rutan Pondok Bambu, dia akhirnya dinyatakan bebas pada 3 Maret 2022.

Editor : Fabyan Ilat