Mayoritas Dihuni Etnis Jawa, Ini Asal Mula Desa Purwerejo di Sulawesi Utara

MANADO, iNews.id – Desa Purwerejo, Kecamatan Modayag Timur, Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) merupakan salah satu desa penghasil Kopi terbesar di Sulawesi Utara.
Desa Purwerejo ini seiring perkembangan zaman, telah memekarkan tiga desa baru, yakni, Purworejo Tengah, Purworejo Timur dan Sumber Rejo tahun 2014. Menarik di desa ini, seluruh penduduk merupakan etnis Jawa dan kesehariannya, komunikasi dilakukan menggunakan bahasa Jawa.
Rukon, salah satu warga Desa Purwerejo diwawancarai iNewsManado mengungkapkan, Desa Purwerejo bukan merupakan desa transmigran. Sebab, pendudukan desa itu dimasa penjajahan Belanda.
“Jadi sekira tahun 1930an, Tentara Belanda membawa ratusan orang dari Purwerejo di Jawa Tengah. Waktu itu ratusan orang tersebut datang di sini untuk menjadi petani Kopi,” ujar Rukon, Selasa (12/04/2022).
Rukon menjelaskan, para warga Purwerejo tersebut digaji setiap bulan. Sehingga, penambahan pekerja dari Purwerejo juga seiring waktu terus dilakukan Tentara Belanda.
“Dulu di desa ini ada pabrik Kopi yang besar, tapi menurut cerita orangtua, pabrik tersebut dibakar dimasa Permesta,” ujar Rukon.
Sekian lama menjadi pekerja, akhirnya para pekerja Purwerejo memilih menetap di desa tersebut dan kemudian dinamai Desa Purwerejo.
“Dulu warga hanya bertani dengan menanam Kopi. Tapi dimasa kini, warga sudah mulai menanam Tomat dan rempah-rempah lainnya,” Rukon menambahkan.
Terkait aksen Jawa yang jadi bahasa setiap hari, menurut Rukon, itu sudah terjadi sejak lama.
Editor : Fabyan Ilat