JAKARTA, iNews.id – Para ilmuwan saat ini tengah memersiapkan makanan khusus ketika berada di Planet Mars.
Untuk kehidupan mendatang di bulan dan planet Mars, ilmuwan NASA akan bereksperimen membuat daging sintetis di stasiun luar angkasa internasional (ISS).
Pengembangan daging sintetis di ISS ini akan dilakukan tiga astronot amatir dengan bimbingan perusahaan teknologi pangan Israel. Dilansir Daily Mail, Minggu (10/4/2022), menjelang misi ke bulan dan Mars, NASA sedang melakukan sejumlah eksperimen untuk penyediaan makanan di planet tak berpenghuni tersebut.
Salah satu yang dilakukan adalah dengan mengembangkan daging sintetis di ISS.
Langkah pertama, tiga astronot amatir akan diangkut ke ISS untuk dapat menyempurnakan teknologi budidaya sel daging sapi dalam gayaberat mikro terlebih dahulu.
Mereka adalah Investor dan filantropis Kanada Mark Pathy, pengusaha AS Larry Connor, dan mantan pilot Angkatan Udara Israel Eytan Stibbe.
Selama delapan hari tinggal di ISS, ketiganya akan berusaha menghasilkan daging yang selembut dan berair seperti di jual tukang daging di supermarket.
Perusahaan teknologi pangan Israel di balik gagasan tersebut. Seperti diketahui, Aleph Farms adalah pelopor dalam membudidayakan steak daging sapi sintetis di laboratorium.
Berbicara dalam sebuah wawancara dengan MailOnline, Dr Zvika Tamari, kepala penelitian ruang angkasa di Aleph Farms, mengatakan bahwa tujuan perusahaan adalah untuk menyediakan steak bagi para astronot di bulan atau Mars. Selain itu, penelitian ini juga untuk mengembangkan pasar daging sapi murah di Bumi.
"Untuk menghasilkan steak, Anda harus memelihara sapi selama 2-3 tahun. Tetapi kami dapat memproduksi steak yang sama dalam waktu sekitar tiga minggu," katanya.
Menjelaskan bagaimana prosesnya, Dr Tamari mengatakan, dimulai dengan menumbuhkan sel-sel sapi di reaktor bio dan kemudian berkembang biak dan mendiversifikasi massa seluler. Kemudian mengubahnya menjadi berbagai jenis sel yang ada di steak, seperti sel otot, sel adiposa atau lemak dan sel kolagen, yang sangat elastis.
Editor : Fabyan Ilat