BANYAK yang belum mengetahui gejala diabetes melitus tipe 2. Gejala diabetes melitus tipe 2 memang sedikit berbeda dengan diabetes melitus tipe 1. Diabetes melitus tipe 2 biasanya menyerang orang lanjut usia.
Pada diabetes melitus tipe 2 sel tubuh tidak peka ada hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas. Akibatnya tidak dapat mengubah dari glukosa menjadi energi.Penderitanya pun sering tidak bergejala. Kebanyakan mereka tak menyadari kalau sebenarnya sudah terkena penyakit ini selama bertahun-tahun.
Berikut ini ciri-ciri diabetes tipe 2 yang harus Anda waspadai: Buang air kecil terus-menerus, Tangan dan kaki sering sakit, kesemutan, dan kebas (mati rasa), Masalah kulit, seperti gatal-gatal dan kulit kehitaman, terutama bagian lipatan ketiak, leher, dan selangkangan, Sering haus dan minum lebih banyak.
Selain ciri lainnya adalah cepat lapar meskipun sudah makan banyak, Berat badan turun tanpa sebab yang jelas.Luka sulit sembuh dan mudah terkena infeksi, Gangguan penglihatan seperti pandangan kabur dan Disfungsi seksual, seperti gangguan ereksi.
Berdasaran data dari American Diabetes Association, diabetes melitus tipe 2 disebabkan oleh resistensi insulin, yaitu kondisi ketika sel-sel kebal terhadap hormon insulin. Apabila resistensi insulin terjadi, semakin banyak insulin yang Anda butuhkan agar kadar gula (glukosa) dalam tubuh bisa tetap stabil.
Guna mengimbangi kadar glukosa yang melimpah dalam aliran darah, sel-sel penghasil insulin di pankreas (sel beta) akan menghasilkan insulin yang lebih banyak. Hal ini bertujuan agar semakin banyak insulin yang dihasilkan, semakin banyak pula glukosa yang diproses menjadi energi.
Namun, kemampuan sel beta lama-lama akan menurun karena terus-menerus “dipaksa” menghasilkan insulin. Akibatnya, kadar gula darah yang tinggi semakin tidak terkendali sehingga menyebabkan diabetes.Jika tidak mendapat pengobatan dengan segera, maka besar kemungkinan Anda akan mengalami komplikasi.
Inilah beberapa komplikasi yang bakal diderita penderita diabetes melitus tipe 2: Neuropati atau kerusakan saraf, pada pasien diabetes bisa memengaruhi bagian kaki dan saluran pencernaan.
- Penyakit kardiovaskular, termasuk penyakit arteri koroner dengan nyeri dada (angina)
- Penyakit jantung
- Stroke
- Penyempitan arteri (aterosklerosis)
- Tekanan darah tinggi
- Diabetic foot atau kaki diabetes, yang terjadi saat goresan dan luka kaki bisa menjadi infeksi serius, yang susah diobati dan dapat berakibat amputasi kaki.
- Retinopati diabetik atau kerusakan berat pada penglihatan, seperti katarak glaukoma dan kebutaan.
- Nefropati, kondisi terjadinya kerusakan atau penyakit ginjal yang bisa berujung pada gagal ginjal.
Selain itu, diabetes tipe 2 dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah di seluruh bagian tubuh, termasuk pembuluh darah arteri kaki. Apabila terjadi penyumbatan berat dan serius pada arteri kaki, hal ini dapat menyebabkan kematian jaringan pada kaki yang berujung pada gangren diabetik.
Editor : Fabyan Ilat